- istockphoto
Kembalinya Ivan Bogdanov, Pemimpin Hooligan Serbia yang Terkenal Kejam di Dunia
tvOnenews.com - Kembalinya Ivan Bogdanov, pemimpin hooligan Serbia yang terkenal kejam membuat resah bagi para penggemar sepak bola dunia.
Laga Serbia vs Inggris yang dicap sebagai salah satu dari empat pertandingan “berisiko tinggi” oleh UEFA, menjadi penanda kembalinya Ivan Bogdanov, pemimpin dari hooligan Serbia yang dikenal sebagai salah satu yang paling kejam di dunia.
Kabar ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan penggemar sepak bola, aparat keamanan, dan masyarakat umum.
Ivan Bogdanov, yang dijuluki 'Ivan the Terrible' atau 'Ivan yang Mengerikan', adalah sosok yang ditakuti di dunia hooliganisme sepak bola.
Bogdanov memimpin kelompok hooligan Serbia yang dikenal dengan nama 'Delije', sayap ekstrem dari suporter klub Red Star Belgrade.
'Delije' sendiri memiliki reputasi buruk karena sering terlibat dalam tindakan kekerasan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Bogdanov menjadi perhatian internasional pada tahun 2010 saat pertandingan kualifikasi Euro 2012 antara Italia dan Serbia di Genoa.
Pertandingan tersebut dihentikan setelah hanya tujuh menit karena kerusuhan yang disebabkan oleh hooligan Serbia, dipimpin oleh Bogdanov.
Ia tertangkap kamera sedang merusak pagar pembatas dan memimpin serangan terhadap polisi dan suporter lawan.
Akibat tindakannya, Bogdanov ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun dan tiga bulan oleh pengadilan Italia.
Namun, kekerasan yang melibatkan Bogdanov tidak hanya terjadi di Italia.
Di Serbia, ia dan kelompoknya sering kali terlibat dalam perkelahian massal, pengrusakan properti, dan tindakan intimidasi terhadap lawan-lawan mereka.
Salah satu insiden paling mengerikan adalah pada tahun 2009, ketika seorang penggemar Toulouse, Brice Taton, tewas setelah diserang oleh kelompok hooligan Serbia sebelum pertandingan UEFA Europa League.
Kembalinya Bogdanov ke dunia hooliganisme menimbulkan kekhawatiran besar, terutama menjelang pertandingan Serbia vs Inggris yang dipandang sebagai pertandingan “berisiko tinggi”.
UEFA telah mengeluarkan peringatan dan bekerja sama dengan pihak keamanan lokal untuk memastikan keamanan selama pertandingan berlangsung.
Di Inggris, hooliganisme memiliki sejarah panjang, dan pertemuan dengan hooligan Serbia yang dipimpin oleh Bogdanov dapat memicu bentrokan yang sangat berbahaya.
Kepolisian di Serbia dan Inggris telah meningkatkan pengamanan dan mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kerusuhan.
Pemerintah Serbia juga bekerja sama dengan UEFA untuk memantau pergerakan hooligan dan memastikan bahwa mereka yang terlibat dalam kekerasan tidak dapat memasuki stadion.
Sikap Pemerintah dan Organisasi Sepak Bola
Pemerintah Serbia secara terbuka mengutuk tindakan hooliganisme dan berjanji untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang melanggar hukum.
Federasi Sepak Bola Serbia (FSS) juga telah berkomitmen untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan di semua pertandingan domestik dan internasional.
UEFA, sebagai badan pengatur sepak bola Eropa, telah menetapkan hukuman berat bagi klub dan negara yang gagal mengendalikan penggemar mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, UEFA telah menjatuhkan sanksi berupa denda, larangan bermain tanpa penonton, dan pengurangan poin bagi tim yang suporter mereka terlibat dalam kerusuhan.
Kembalinya Ivan Bogdanov mengingatkan kita akan tantangan besar yang masih dihadapi oleh dunia sepak bola dalam menangani hooliganisme.
Meskipun ada upaya untuk memerangi kekerasan di stadion, kenyataannya masih ada kelompok-kelompok ekstrem yang terus melakukan tindakan anarkis.
Namun, dengan kerja sama internasional dan komitmen dari semua pihak terkait, ada harapan bahwa kekerasan hooliganisme dapat diminimalkan.
Penting bagi federasi sepak bola, klub, dan pemerintah untuk terus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua penggemar sepak bola.
Pertandingan Serbia vs Inggris ini akan menjadi ujian besar bagi semua pihak dalam menjaga ketertiban dan keamanan.
Semoga pertandingan ini dapat berlangsung dengan damai dan menjadi ajang yang menunjukkan bahwa sepak bola dapat menyatukan, bukan memecah belah. (udn)
Baca berita terkini dan lebih lengkap, klik google news tvOnenews.com
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews