Mulai Sekarang Tolong Berhenti Nyinyiri Pemain Keturunan di Timnas Indonesia, Negara-negara ini Ternyata Bisa Sukses kok, Ini Buktinya....
Sumber :
  • PSSI

Mulai Sekarang Tolong Berhenti Nyinyiri Pemain Keturunan di Timnas Indonesia, Negara-negara ini Ternyata Bisa Sukses kok, Ini Buktinya...

Kamis, 4 Juli 2024 - 20:41 WIB

tvOnenews.com - Program naturalisasi PSSI di tubuh Timnas Indonesia hingga kini masih menuai pro dan kontra. 

Bahkan tak sedikit pula para pengamat dan fans yang nyinyir soal bergabungnya pemain keturunan di Skuad Garuda.

Namun, program ini sebenarnya memiliki tujuan yang jelas dan ambisius, yaitu untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia dan membawa Timnas ke level yang lebih tinggi di kancah internasional.

Program naturalisasi yang dijalankan PSSI tidak hanya tentang memasukkan pemain keturunan.

Akan tetapi juga bagian dari strategi besar yang dipimpin oleh Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang telah membawa banyak perubahan positif sejak mengambil alih tim. 

Di bawah kepemimpinannya, Indonesia telah mencapai beberapa prestasi signifikan hingga menjelang putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026

Misalnya, Timnas berhasil mencapai babak ketiga kualifikasi, menunjukkan bahwa mereka semakin kompetitif di Asia.

Dalam konteks global, banyak negara yang telah berhasil memanfaatkan pemain keturunan untuk memperkuat tim nasional mereka.

Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan yang sukses mengasuh pemain keturunan di Timnas Indonesia. Source: tvOnenews

Berikut negara-negara selain Indonesia yang sudah menerapkan program naturalisasi:

Spanyol

Sebagai contoh, Timnas Spanyol di bawah asuhan Luis De La Fuente sering melayangkan serangan cepat melalui sayap, menggunakan talenta muda seperti Nico Williams dan Lamine Yamal.

Keduanya memiliki darah Afrika. De La Fuente berani meninggalkan identitas tiki-taka Spanyol untuk memaksimalkan potensi pemain keturunan ini.

Prancis

Prancis adalah contoh sukses lainnya. Pada tahun 1998 dan 2018, mereka memenangkan Piala Dunia dengan skuad yang dipenuhi pemain keturunan.

Di tahun 1998, pemain seperti Claude Makelele yang berdarah Republik Demokratik Kongo dan Patrick Vieira yang berdarah Senegal, memainkan peran penting. 

Pada 2018, nama-nama seperti Kylian Mbappe, yang berdarah Kamerun, dan N'Golo Kante, yang berdarah Mali, menjadi tulang punggung tim. Kesuksesan ini menunjukkan bagaimana pemain keturunan bisa menjadi aset berharga.

Maroko

Maroko juga menunjukkan keberhasilan dengan pendekatan serupa yang memanfaatkan pemain diaspora.

Mereka mencapai semifinal Piala Dunia 2022 dengan banyak pemain diaspora seperti Achraf Hakimi, yang lahir di Madrid, dan Sofyan Amrabat serta Hakim Ziyech, yang lahir di Belanda. 

Maroko bahkan berhasil menggoda Brahim Diaz untuk memilih Maroko ketimbang Spanyol.

Belanda

Belanda, yang banyak mengandalkan pemain keturunan dari Afrika dan Suriname, juga telah menunjukkan hasil positif. 

Dari era Ruud Gullit hingga Virgil van Dijk, dan kini Xavi Simons, pemain keturunan selalu menjadi bagian penting dari skuad mereka. 

Timnas Jerman juga memanfaatkan pemain keturunan seperti Mesut Ozil dan Sami Khedira untuk memenangkan Piala Dunia 2014. 

Pemain keturunan terus menjadi bagian integral dari tim mereka hingga sekarang, seperti Antonio Rudiger dan Jamal Musiala.

Inggris

Inggris, meskipun belum meraih gelar prestisius dalam dua dekade terakhir, telah mencapai final Euro 2020 berkat pemain keturunan seperti Bukayo Saka dan Raheem Sterling. 

Italia

Italia juga tidak ketinggalan, dengan Mario Balotelli, yang berperan penting dalam mencapai final Euro 2012, serta Jorginho, yang membantu mereka menjuarai Euro 2020.

Kembali ke Indonesia, Shin Tae-yong dan PSSI sedang berupaya keras memulangkan pemain-pemain keturunan untuk membela Timnas Indonesia. 

Beberapa nama yang telah bergabung antara lain Jordi Amat, Sandy Walsh, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Elkan Baggott, Justin Hubner, dan Shayne Pattynama.

Terbaru ada Jens Raven yang telah resmi menjadi WNI untuk membela Timnas Indonesia.

Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk menambah kekuatan di lapangan tetapi juga untuk menginspirasi pemain lokal dan meningkatkan standar sepak bola nasional.

Prestasi Indonesia hingga jelang putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 menunjukkan hasil positif dari program ini. 

Timnas Indonesia berhasil lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sesuatu yang belum pernah dicapai dalam beberapa dekade terakhir. 

Ini adalah bukti bahwa strategi naturalisasi dan pembinaan pemain yang diterapkan PSSI dan Shin Tae-yong mulai membuahkan hasil.

Selain prestasi di kualifikasi Piala Dunia, Timnas Indonesia juga menunjukkan performa yang menjanjikan di kompetisi regional. 

Misalnya, di Piala AFF 2022, Indonesia berhasil mencapai semifinal, menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. 

Di tingkat usia muda, Timnas U-23 Indonesia juga menunjukkan hasil positif dengan beberapa kali mencapai babak semifinal di turnamen Asia Tenggara.

Namun, program naturalisasi ini tidak lepas dari kritik. Beberapa pihak mempertanyakan apakah pemain keturunan benar-benar berkomitmen untuk negara atau hanya mencari kesempatan bermain di level internasional. 

Ada juga kekhawatiran tentang bagaimana hal ini akan mempengaruhi pemain lokal yang mungkin merasa tersisih. 

Namun, Shin Tae-yong dan PSSI percaya bahwa pemain keturunan ini dapat membawa pengalaman dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengangkat standar sepak bola Indonesia.

Menghadapi putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia berada di Grup C bersama dengan tim-tim kuat seperti Australia, Palestina, dan Thailand.

Persaingan di grup ini tentu tidak akan mudah, tetapi dengan kombinasi pemain lokal berbakat dan pemain keturunan berkualitas, Indonesia memiliki peluang untuk membuat kejutan.

Di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong, yang kontraknya telah diperpanjang hingga 2027, Timnas Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. 

Shin Tae-yong tidak hanya fokus pada pemain senior tetapi juga memberikan perhatian pada pembinaan pemain muda.

Terbaru, Timnas Indonesia U-16 dibawah asuhan Nova Arianto juga berhasil menduduki posisi tiga Piala AFF U-16 2024 usai mengalahkan Vietnam U-16 dengan skor telak 5-0.

Ini terlihat dari program pelatihan yang intensif dan penerapan standar latihan internasional yang tinggi.

Secara keseluruhan, program naturalisasi yang dijalankan PSSI dan Shin Tae-yong adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. 

Meskipun ada tantangan dan kritik, hasil yang telah dicapai hingga kini menunjukkan bahwa Indonesia sedang menuju ke arah yang lebih baik.

Dengan dukungan penuh dari para fans dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait, harapan untuk melihat Timnas Indonesia bersinar di kancah internasional semakin nyata. 

Program ini tidak hanya tentang memenangkan pertandingan tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk masa depan sepak bola Indonesia. (udn)

Baca berita terkini dan lebih lengkap, klik google news tvOnenews.com
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:00
03:06
01:31
03:53
02:26
06:36
Viral