- Facebook Mahali
Meski Punya Darah Indonesia, tapi Pemain ini Lebih Pilih Gabung Timnas Malaysia, Siapa Sih? Ternyata Dia...
tvOnenews.com - Mahali Jasuli, pemain sepak bola yang pernah membela Timnas Malaysia dan bahkan mencetak gol ke gawang Timnas Indonesia, ternyata memiliki darah keturunan Indonesia, tepatnya dari Gresik, Jawa Timur.
Dalam beberapa kesempatan, ia menjadi salah satu figur yang mencuri perhatian, terutama bagi pecinta sepak bola Indonesia.
Karena karier internasionalnya yang sukses bersama Malaysia, meskipun ia memiliki garis keturunan Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, naturalisasi pemain keturunan menjadi tren di kalangan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) semakin serius dalam upaya mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berkarier di luar negeri untuk dinaturalisasi dan memperkuat Timnas Indonesia.
Usaha ini telah berhasil menghadirkan beberapa pemain keturunan yang berkiprah di liga-liga Eropa, seperti Thom Haye, Sandy Walsh, Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Justin Hubner, hingga Maarten Paes.
Namun, proses naturalisasi tidak selalu berjalan mulus. Ada juga pemain keturunan Indonesia yang lebih memilih membela negara lain.
Salah satu contoh pemain yang menolak kesempatan memperkuat Timnas Indonesia dan lebih memilih bermain untuk negara lain adalah Mahali Jasuli.
Meskipun memiliki garis keturunan Gresik, Mahali lebih memilih untuk mengabdikan dirinya kepada Timnas Malaysia.
Mahali Jasuli telah menjadi salah satu pemain yang membekas di ingatan penggemar sepak bola Indonesia.
Terutama karena beberapa momen penting dalam sejarah sepak bola antara Indonesia dan Malaysia.
Pemain yang berposisi sebagai bek kanan ini tercatat telah tiga kali menghancurkan mimpi Timnas Indonesia di berbagai kompetisi.
Pertama, pada tahun 2010, Mahali menjadi bagian dari skuad Malaysia yang berhasil menjuarai Piala AFF di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pada final yang penuh tensi tersebut, Malaysia sukses mengalahkan Indonesia dan meraih gelar juara regional Asia Tenggara.
Momen ini tentu menjadi luka bagi suporter Indonesia, mengingat rivalitas yang selalu ada antara kedua negara.
Kemudian, di tahun 2011, Mahali kembali menjadi mimpi buruk bagi Indonesia, kali ini di ajang SEA Games.
Pada pertandingan final sepak bola yang dihelat di Gelora Bung Karno, Malaysia berhasil menumbangkan Indonesia dan merebut medali emas.
Mahali, yang saat itu menjadi bagian penting dari skuad Harimau Muda, sukses mencetak prestasi besar di tanah kelahirannya.
Puncak dari rivalitas Mahali dengan Timnas Indonesia terjadi pada Piala AFF 2012.
Pada turnamen tersebut, Mahali tidak hanya menjadi bek andalan, tetapi juga mencetak gol penting yang memastikan Indonesia gagal melaju ke semifinal.
Gol tersebut sangat membekas di hati suporter Garuda, mengingat pentingnya laga tersebut bagi perjalanan Timnas Indonesia di turnamen itu.
Mahali Jasuli sendiri lahir di Malaysia, saat kedua orang tuanya bekerja di sana. Karena lahir dan besar di Negeri Jiran, Mahali otomatis mendapatkan status kewarganegaraan Malaysia.
Meskipun memiliki darah Indonesia dari Gresik, pilihan Mahali untuk berkarier di Timnas Malaysia sudah bulat sejak awal.
Hal ini juga menjadi refleksi dari bagaimana beberapa pemain keturunan harus memilih antara dua negara yang mungkin memiliki arti penting dalam kehidupan mereka.
Kini, Mahali Jasuli telah memasuki masa-masa senja dalam karier sepak bolanya. Usianya yang sudah tidak muda lagi membuatnya tak lagi dipanggil untuk memperkuat Timnas Malaysia.
Setelah melalui karier gemilang di level internasional, saat ini Mahali bermain untuk klub Negeri Sembilan di Liga Super Malaysia.
Meskipun sudah tidak menjadi bagian dari timnas, pengaruh dan warisan Mahali bagi sepak bola Malaysia tidak bisa diabaikan.
Karier Mahali di Malaysia terbilang cukup solid. Ia menghabiskan sebagian besar kariernya bermain untuk klub-klub besar di Malaysia, seperti Selangor FA dan Johor Darul Ta'zim.
Bersama Johor, Mahali meraih berbagai gelar juara domestik dan menjadi bagian dari tim yang mendominasi sepak bola Malaysia selama beberapa tahun.
Namun, seiring bertambahnya usia, performanya di lapangan menurun, dan ia pun pindah ke Negeri Sembilan, di mana ia saat ini bermain sebagai salah satu pemain veteran.
Meski sudah jarang tampil di panggung internasional, Mahali Jasuli tetap dihormati sebagai salah satu bek kanan terbaik yang pernah dimiliki Malaysia.
Kariernya di Timnas Malaysia telah memberikan dampak yang signifikan, terutama dalam persaingan mereka dengan Indonesia.
Meskipun kini ia tidak lagi bermain di level tertinggi, nama Mahali Jasuli akan selalu dikenang, baik di Malaysia maupun di Indonesia, sebagai sosok pemain keturunan Indonesia yang memilih jalan berbeda dalam karier sepak bolanya.
Dengan kariernya yang sudah mendekati akhir, Mahali Jasuli kini lebih banyak fokus pada sepak bola domestik.
Meskipun begitu, momen-momen penting yang melibatkan dirinya dalam sejarah rivalitas antara Timnas Indonesia dan Malaysia tetap akan menjadi bagian dari narasi panjang dalam dunia sepak bola Asia Tenggara. (udn)