Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan Kena Sindir Media Malaysia, Katanya Anak Kesayangan Shin Tae-yong itu...
tvOnenews.com - Dua bintang muda Indonesia, Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan, mendapat sorotan tajam dari salah satu media sosial Malaysia, @OneFootballM.
Akun ini melontarkan sindiran pedas yang menyinggung kiprah kedua anak asuhan Shin Tae-yong, yang berkarier di luar negeri.
Dalam postingannya, @OneFootballM menyinggung bahwa Arhan dan Marselino hanya sekadar "alat marketing" klub yang mereka bela di luar Liga ASEAN.
Hal ini dilontarkan lantaran Arhan dan Marselino terlihat kurang memberikan kontribusi signifikan di lapangan hijau.
Mulanya, akun @OneFootballM membahas peran Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan dalam klub masing-masing.
Mereka mempertanyakan seberapa besar kontribusi kedua pemain ini di luar liga ASEAN.
"Pemain lokal Indonesia masih belum mumpuni bermain di luar Liga ASEAN. Dua pemain lokal Indonesia yaitu Arhan dan Marselino yang bermain di luar Liga ASEAN,” tulis akun tersebut.
“Berapa kali mereka main? Hanya marketing atau sebaliknya? Itulah kenapa TMJ -pemilik JDT- tidak buru-buru membawa Arif Aiman berkarier di luar negeri,” sambungnya.
Sindiran ini menyoroti keraguan terhadap kemampuan pemain Indonesia yang bermain di liga-liga yang lebih kompetitif di luar Asia.
Bahkan, mereka membandingkan Marselino dan Arhan dengan Arif Aiman, salah satu talenta terbaik Malaysia yang belum berani diorbitkan ke luar negeri oleh klubnya, Johor Darul Ta'zim (JDT).
Statistik Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan
Pratama Arhan yang bergabung dengan Suwon FC memang belum mendapat banyak kesempatan bermain secara reguler di tim utama.
Dalam beberapa bulan pertama kariernya di Korea Selatan, Arhan baru tampil satu kali, sebagian besar sebagai pemain pengganti.
Kesulitan yang dihadapi oleh Arhan dalam menembus starting line-up Suwon FC menunjukan persaingan ketat di kompetisi K-League.
Namun, keterbatasan menit bermain ini sering kali membuat penggemar di Indonesia bertanya-tanya mengenai peran sebenarnya Arhan di tim tersebut.
Sementara itu, Marselino Ferdinan, yang direkrut oleh Oxford United juga mengalami situasi serupa.
Meski banyak dipuji sebagai salah satu talenta muda terbaik Indonesia, Marselino juga belum mendapatkan kesempatan bermain yang cukup di tim utama.
Pada musim pertamanya, Marselino lebih banyak dimainkan sebagai pemain pengganti atau tidak masuk skuat sama sekali.
Pelatih Oxford United mengakui bahwa Marselino memiliki potensi besar, namun perlu waktu untuk beradaptasi dengan gaya permainan yang lebih cepat dan fisik di Inggris.
Tak bisa dipungkiri, baik Arhan maupun Marselino merupakan dua pemain muda yang sangat diandalkan oleh pelatih Shin Tae-yong.
Kedua pemain ini kerap menjadi pilihan utama dalam skuad Timnas Indonesia, terutama dalam kompetisi-kompetisi besar.
Shin Tae-yong pun secara terbuka sering memuji talenta mereka, meski performa di level klub belum terlalu menonjol.
Meski Arhan dan Marselino belum tampil reguler di klub mereka masing-masing, pengalaman bermain di liga luar lebih kompetitif dibandingkan Liga Indonesia.
Selain itu, pelatih asal Korea Selatan tersebut kerap menekankan pentingnya mentalitas bagi pemain muda Indonesia untuk bisa bersaing di tingkat internasional.
Disisi lain, tuduhan bahwa Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan hanya sekadar "alat marketing" tentu bukan hal baru dalam dunia sepak bola.
Banyak pemain Asia yang didatangkan ke Eropa atau liga besar lainnya untuk menarik perhatian pasar Asia.
Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar jika melihat potensi yang dimiliki oleh kedua pemain muda tersebut.
Pratama Arhan dikenal dengan kemampuan bertahannya yang solid serta lemparan jauh yang mematikan.
Sementara itu, Marselino Ferdinan adalah pemain yang memiliki visi permainan yang luar biasa dan kemampuan mencetak gol dari lini tengah.
Kedua pemain ini memiliki talenta besar, dengan pembinaan yang tepat dapat bersinar di level klub maupun internasional. (adk)