Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dapat kabar baik.
Sumber :
  • tvonenews.com - Julio Tri Saputra

Dulu Dilempari Telur Busuk di Korea, Kisah Perjalanan Shin Tae-yong Membawa Kebangkitan Timnas Indonesia

Minggu, 29 September 2024 - 12:25 WIB

tvOnenews.com - Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia adalah salah satu figur penting yang tengah menjadi perbincangan hangat di dunia sepak bola nasional.

Di balik kesuksesannya dalam membangun dan mengangkat prestasi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong ternyata pernah mengalami masa sulit dalam kariernya.

Peristiwa dilempari telur hingga guling oleh pendukung sepak bola terjadi saat ia masih melatih Timnas Korea Selatan.

Kini, pengalaman pahit itu sebagai motivasi untuk terus berprestasi.

Namun, perjalanan STY hingga akhirnya mencapai kesuksesan di Indonesia tidaklah mudah.

Peristiwa memalukan tersebut terjadi pada tahun 2018, ketika Shin Tae-yong menjadi pelatih tim nasional Korea Selatan.

Ia memimpin tim tersebut di Piala Dunia 2018, sebuah turnamen paling bergengsi dalam dunia sepak bola yang diadakan di Rusia.

Meskipun Korea Selatan berhasil mengalahkan Jerman, juara bertahan Piala Dunia kala itu, kemenangan tersebut tidak cukup untuk membuat Korea Selatan lolos ke babak 16 besar.

Sebagai konsekuensi dari hasil ini, Shin Tae-yong dan para pemainnya harus menerima kritik tajam dari para pendukung dan media Korea Selatan.

Sekembalinya dari Rusia, STY bersama tim Korea Selatan justru mendapat sambutan yang tidak mengenakkan.

Sejumlah pendukung kecewa dengan kegagalan tersebut, dan melemparkan telur serta guling ke arah mereka sebagai bentuk protes.

Peristiwa ini tentu menjadi salah satu momen terberat dalam karier Shin Tae-yong sebagai pelatih.

Awal Karier Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Setelah masa kelam tersebut, Shin Tae-yong sempat menganggur sebelum akhirnya menerima tawaran dari PSSI untuk menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia pada akhir tahun 2019.

Penunjukan STY oleh Ketua Umum PSSI saat itu, Mochamad Iriawan atau yang akrab dipanggil Iwan Bule, adalah langkah untuk membawa angin segar bagi sepak bola Indonesia.

Shin Tae-yong datang dengan membawa harapan besar.

Ia bukan hanya memiliki pengalaman sebagai pelatih di level internasional, tetapi juga membawa filosofi permainan modern yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas permainan.

Meski awalnya sempat diragukan oleh sebagian pihak, STY perlahan tapi pasti mulai menunjukkan perubahan signifikan dalam skuad Garuda.

Di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia mengalami transformasi besar.

Ia fokus membangun fondasi permainan yang lebih modern, disiplin, dan agresif.

Selain itu, STY juga memberikan perhatian besar pada pengembangan pemain muda.

Tak jarang ia mempromosikan talenta muda dari berbagai kelompok usia untuk memperkuat tim senior.

Salah satu keberhasilan paling nyata dari Shin Tae-yong adalah keberhasilannya membawa Indonesia menjadi runner-up di Piala AFF 2020.

Indonesia mampu mencapai final setelah menyingkirkan lawan-lawan kuat, meskipun akhirnya kalah dari Thailand.

Namun, perjalanan tersebut sudah cukup untuk membuat publik sepak bola Indonesia bangga.

Shin Tae-yong juga berjasa dalam mengasah pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Witan Sulaeman.

Di tangan STY, para pemain ini bukan hanya berkembang secara teknik, tetapi juga dari segi mentalitas.

Pendekatan disiplin dan etos kerja tinggi yang diterapkan STY menjadikan pemain-pemain ini lebih matang dan siap bersaing di level internasional.

Seiring berjalannya waktu, kerja keras Shin Tae-yong mulai mendapatkan pengakuan luas.

Berbeda dengan pengalamannya di Korea Selatan, di Indonesia, ia justru mendapatkan dukungan yang besar dari publik dan para penggemar sepak bola.

Meski sempat mengalami berbagai tantangan, termasuk permasalahan cedera pemain dan jadwal kompetisi yang padat, STY tetap berkomitmen untuk memajukan sepak bola Indonesia.

Kebanggaan publik terhadap Shin Tae-yong semakin terasa ketika Timnas Indonesia mampu tampil di berbagai turnamen, termasuk di kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023.

Kemampuannya dalam memotivasi pemain dan membentuk tim yang solid membuat banyak pihak mengapresiasi kepemimpinannya.

Kisah dilempari telur saat di Korea Selatan ternyata menjadi pelajaran berharga bagi Shin Tae-yong.

Alih-alih terpuruk, ia justru bangkit dan terus mengejar kesuksesan.

Pengalaman tersebut mengajarkannya untuk tetap teguh dan fokus pada pekerjaannya, meskipun kritik dan tekanan dari luar begitu besar.

Di Indonesia, STY telah menemukan panggung baru untuk membuktikan kemampuannya sebagai pelatih kelas dunia.

Kesuksesannya di Indonesia bukan hanya tentang hasil di atas lapangan, tetapi juga tentang bagaimana ia membangun budaya sepak bola yang lebih profesional dan kompetitif.

Shin Tae-yong kini menjadi simbol kebangkitan Timnas Indonesia dan perjalanan yang ia lalui membuktikan bahwa kerja keras dan dedikasi tidak akan pernah sia-sia. (adk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:26
07:14
02:26
01:45
02:53
02:10
Viral