Timnas Indonesia terancam batal jamu Bahrain di Jakarta.
Sumber :
  • AFC

Bakal Naik Peringkat di Klasemen Grup C, Indonesia Otomatis Menang Lawan Bahrain dan Dapat Poin Tambahan jika...

Minggu, 20 Oktober 2024 - 20:41 WIB

tvOnenews.com - Kontroversi pertandingan Indonesia melawan Bahrain masih berlanjut. Kini, giliran Timnas Bahrain yang ketar-ketir untuk bermain tandang melawan skuad Garuda Muda.

Sebelumnya, Bahrain mendapat serangan balasan dari suporter Indonesia yang geram saat mereka menjamu skuad asuhan Shin Tae-yong.

Ini lantaran adanya tuduhan kecurangan yang dilakukan Bahrain dengan wasit yang memimpin pertandingan yang digelar pada Kamis (10/10/2024) lalu, yakni Ahmed Al Kaf.

 

Bagaimana tidak, laga tersebut harusnya selesai pada menit ke-96, di mana dalam babak injury time ada tambahan waktu 6 menit. 

Sayangnya, wasit Ahmed Al Kaf tak kunjung meniupkan pluit tanda berakhirnya pertandingan. Padahal, pertandingan sudah berjalan melebihi pertambahan waktu.

 

Momen tersebut akhirnya membuat pemain Bahrain, Mohammed Marhoon, berhasil menjebol gawang yang dijaga Maarten Paes untuk yang kedua kalinya di menit ke-99.

Tak lama setelah gol kedua itu tercipta, Ahmed Al Kaf lalu meniup peluit panjang untuk mengakhiri pertandingan. Ia pun sempat mendapat protes dari pemain, pelatih, hingga ofisial dari tim Indonesia. Namun, tak digubris olehnya.

 

Alhasil, suporter dan netizen Indonesia pun 'mengirim serangan' balasan lewat media sosial dan jejaring internet. Mereka menuliskan komentar pedas di akun-akun media sosial milih PSSI-nya Bahrain hingga AFC, mengganti informasi soal Ahmed Al Kaf di Wikipedia, hingga membuat meme dan sindiran dengan hitungan angka 90+6=99.

Tak sampai di situ, bahkan sampai ada hacker yang mengubah sejumlah nama tempat di Bahrain dengan tulisan "AFC Mafia" di Google Maps.

Bahkan, Bahrain Football Association (BFA) melaporkan, jika ada beberapa upaya peretasan ke situs resmi mereka dan didugan aksi tersebut dilakukan oleh pengguna Indonesia.

 

Setelah kembali mendapat skor imbang untuk ketiga kalinya, giliran Indonesia yang akan menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Bak sudah ketar-ketir duluan, BFA kemudian meminta pertandingan tandang di SUGBK itu dipindahkan ke tempat yang netral.

BFA beralasan jika permintaan tersebut diajukan demi keselamatan serta keamanan para pemain, staf, pelatih, hingga suporter maupun penggemar Bahrain.

 

Jika Bahrain bersikeras untuk tetap menolak bermain melawan Timnas Indonesia di SUGBK, maka skuad Garuda Muda akan otomatis menang dengan skor 3-0.

"Tim yang mengundurkan diri dianggap kalah 3-0 di pertandingan sepakbola 11 vs 11," begitulah bunyi peraturan yang ada di FIFA Legal Handbook.

Jika Indonesia mendapat tambahan 3 poin, maka total ada 6 poin yang dikantongi Tom Haye cs, sehingga peringkat mereka di klasemen Grup C juga akan naik.

 

Tak cuma itu, berdasarkan regulasi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Nomor 5 Ayat 2, setiap Asosiasi yang absen dalam pertandingan, setelah kualifikasi bergulir, maka wajib membayar denda sebesar 40 ribu Swiss Franc atau sekitar Rp715 juta.

 

Sanksi berikutnya yang menanti Timnas Bahrain adalah dengan dicoretnya negara mereka dari Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal seperti itu pernah terjadi pada Indonesia di tahun 1957, karena menolak melawan laga tandang Israel di Indonesia.

 

Jika Bahrain keukeuh menolak untuk bermain tandang di Indonesia, maka tiga sanksi tadi siap didapat oleh mereka. Tak cuma denda, mereka bahkan tak bisa lagi bertanding dan harus melepaskan peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. (ism)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
30:51
06:04
04:49
03:20
01:52
01:14
Viral