- Twitter/@persib
Sejumlah Mantan Pemain Persib dan Bobotoh Menggelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Bandung, Jawa Barat - Sudah satu pekan berlalu sejak terjadinya tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang yang merenggut ratusan korban jiwa, namun masih banyak pihak yang ikut berempati terhadap peristiwa tersebut.
Seperti yang dilakukan ratusan pendukung Persib Bandung atau Bobotoh dari berbagai kalangan yang berkumpul di GOR Saparua dan menggelar doa bersama untuk para korban Tragedi Kanjuruhan.
Pada kegiatan doa bersama yang bertajuk "Dari Kami untuk Malang" terlihat pemain Persib Dedi Kusnandar dan juga sejumlah mantan pemain Persib Bandung seperti Adeng Hudaya, Sujana, Airlangga, Toni Sucipto dan pemain Persija Jakarta, Taufik Hidayat.
Acara yang dimulai pukul 17.30 WIB itu dimulai dengan kegatan salat maghrib berjamaah lalu dilajutkan dengan doa bersama, nampak semua peserta yang meghadiri kegiatan tersebut sangat khusyuk saat sesi doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan.
Setelah dilakukannya doa bersama para peserta juga menggelar salat gaib untuk para korban tragedi tersebut, kegiatan pun dilanjutkan dengan diskusi bersama para perwakilan suporter dari sejumlah tim di Indonesia.
Dalam diskusi bersama itu juga para pemain yang turut hadir yang dalam kegiatan tersebut seperti Dedi Kusnandar dan Toni Sucipto ikut bergabung mendiskusikan misi perdamaian antarsuporter yang jadi salah satu topik yang dibahas.
Salah satu penggagas kegiatan tersebut, Ebith Beat A mengatakan jika kegiatan doa doa bersama tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian dari Bobotoh Untuk tragedi yang menimpa saudara-saudara di Malang.
“Latar belakangnya adalah ketika kita semua bertemu dengan teman-teman semuanya mereka punya satu pemahaman, yaitu ingin melaksanakan doa bersama. Jadi, kami mengumpulkan semuanya, lalu ada satu ide yang sama dan harus kita realisasikan. Ini adalah kegiatan untuk kita semua, jadi judulnya 'Dari Kami untuk Malang',” ujarnya.
Ia juga sangat mengapresiasi antusiasme dari para Boboth yang ikut hadir dalam kegiatan itu untuk memberikan dukungan moral kepada korban pada tragedi mengerikan di Kanjuruhan.
“Dan tentunya ini merupakan panggilan hati dari teman-teman semuanya. Kita hanya berdoa dan saling mendoakan. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan dalam doa Allah SWT bisa mengabulkan,” sambung Ebith.
Sementara itu, Dado berharap momen doa bersama tersebut menjadi awal persatuan dan perdamaian suporter di Indonesia.
“Semoga hari ini menjadi titik awal semua bersatu. Rivalitas cukup 90 menit di lapangan saja dan di stadion kita tetap bisa duduk bersama suporter yang lain. Kita tetap bisa menikmati hiburan sepakbola dan bersatu untuk sepakbola Indonesia,” ujarnya (akg)