- futbototal
11 Kontroversi dalam Sejarah Ballon d’Or (1)
Paris, Prancis – Karim Benzema merebut Ballon d’Or 2022. Pemenang sebelumnya tidak masuk daftar 20 meski Lionel Messi tidak tampil buruk di PSG. Apa lagi kontroversi Bola Emas?
Kemenangan Karim Benzema pada Ballon d’Or 2022 membiaskan kontroversi juga. Benzema cukup layak merebut Bola Emas sebagai Pemain Terbaik Dunia versi France Football tapi perubahan sistem penilaian pun memunculkan gonjang-ganjing.
Secara tradisional, Ballon d’Or menilai kiprah pemain dalam satu tahun kalender. Namun mulai edisi 2022, France Football mengubah menjadi penampilan dalam satu musim kompetisi.
"Sistem baru ini menjadi kesempatan untuk memberikan dorongan baru. Sebelumnya kami menilai berdasarkan dua setengah musim. Ini akan lebih jelas," kata kepala editor France Football, Pascal Ferre.
Cara penilaian baru menyisihkan Lionel Messi, pemenang edisi 2021 dan pemegang rekor tujuh Ballon d’Or. Isu menyebutkan, France Football dan banyak media serta konfederasi sepakbola Eropa dan dunia ingin memiliki bintang baru di luar Messi dan rival lamanya, Cristiano Ronaldo.
Dengan sistem baru, Messi tidak masuk dalam penilaian karena ia membuat hanya sedikit gol di klubnya, Paris Saint-Germain pada tahun pertamanya. La Pulga pun tersisih dari daftar 20 nominee meski ia jadi juara Liga Prancis dan Finalissima 2022 bersama Argentina.
Cristiano Ronaldo justru masuk daftar karena membuat banyak gol di Manchester United meski MU tidak juara. Ronaldo juga tidak berperan besar di tim nasional Portugal.
Berikut bagian pertama dari serial tulisan tentang 11 keputusan kontroversial dalam penentuan peraih Ballon d’Or sepanjang sejarah.
11. Pavel Nedved (2003)
Sebelum era Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, seorang pemain mampu mencetak 42 gol dan 26 asistensi dalam satu tahun kalender benar-benar luar biasa. Pada 2003, Thierry Henry mencapai catatan istimewa dan pantas merebut Ballon d'Or.