- PSSI
Soal Surat Balasan FIFA kepada PSSI Terkait KLB, Eks Komite FIFA Nilai Ada yang Aneh
Jakarta - Surat balasan FIFA kepada PSSI tentang Kongres Luar Biasa (KLB) terasa cukup janggal. Hal ini diungkapkan oleh mantan anggota Komite Etik FIFA, Gelora Surya Dhama Tahir, atau akrab disapa Dali Tahir.
Dali Tahir heran, karena surat yang dikirimkan ke Sekjen FIFA di Zurich, Swiss, justru dibalas Chief Member Association atau Ketua Pengurus Asosiasi Anggota FIFA Kenny Jean-Marie di Paris, Prancis.
"PSSI mengirimkan surat permintaan KLB itu langsung ke Sekjen FIFA yang bermarkas di Zurich, eh kok malah Chief Member Association yang bermarkas di Paris yang bukan wewenangnya membalas surat PSSI tersebut," kata Dali Tahir.
PSSI melalui sekjennya, kata Dali, harus kembali bersurat kepada FIFA terkait keabsahan surat tersebut. Sebab, dia menyatakan, hal seperti ini hampir tidak pernah terjadi di FIFA.
"Harusnya Sekjen PSSI, Yunus Nusi menanyakan kejelasan surat dari Chief Member Association itu dengan mengirimkan surat resmi ke Sekjen FIFA kembali," tutur Dali Tahir.
"Ini suatu kejanggalan yang harus dicermati dan jangan langsung dijadikan bahan untuk memaksa KLB dengan melanggar statuta FIFA," tambahnya.
Seperti diketahui, PSSI sebelumnya bersurat ke FIFA pada 31 Oktober 2022. Dalam surat bernomor 4452/ULN/537/X-2022 yang ditandatangani Sekjen PSSI Yunus Nusi dan ditujukan kepada Sekjen FIFA Fatma Samoura itu, PSSI melaporkan bahwa KLB akan digelar pada 18 Maret 2023 untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan Komite Eksekutif.
FIFA kemudian memberikan tanggapan dengan surat yang ditujukan ke Sekjen PSSI yang ditandatangani oleh Chief Member Association atau Ketua Pengurus Asosiasi Anggota FIFA Kenny Jean-Marie di Paris, Prancis.
Dalam dokumen tersebut, FIFA mengusulkan kepada PSSI agar kongres biasa untuk penentuan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) digelar pada 14 Januari 2023 dan KLB pada 16 Februari 2023.
Sebagai orang yang pernah berkecimpung di ranah tersebut, Dali Tahir merasa heran dengan surat balasan yang diberikan oleh FIFA. Terlebih lagi, mengenai alasan melakukan KLB.
Sebab, menurutnya PSSI tak memiliki alasan krusial untuk menggelar KLB. Selain dari rekomendasi yang diberikan oleh TGIPF sebagai tanggung jawab moral atas meninggalnya 135 orang dari Tragedi Kanjuruhan, Malang.
"Sebenarnya tidak ada alasan untuk menggiring PSSI untuk menggelar KLB. Karena, ukuran keberhasilan dalam olahraga itu prestasi dan itu telah dihasilkan PSSI di bawah kepemimpinan Iwan Bule. Makanya, saya prihatin dengan adanya manuver-manuver dari pihak di luar sepak bola untuk menggiring terjadinya KLB yang sebenarnya tidak sesuai dengan statuta FIFA. Kalau ini sampai terjadi boleh dibilang Iwan Bule itu jelas jadi korban "tabrak aturan," kata Dali Tahir saat ditemui di Jakarta, Senin (14/11/2022).
"Saya sih tidak alergi dengan KLB atau menggantikan posisi Iwan Bule sebagai Ketua Umum PSSI. Atau ada yang berambisi menggantikannya. Tapi, tunggulah saat kepengurusan berakhir atau dilakukan dengan mengikuti statuta yang ada," tambahnya. (viva/fan)