Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mendukung tim futsal Surabaya di ajang Porprov Jawa Timur 2022, melawan Sidoarjo..
Sumber :
  • Instagram/@ericahyadi_

Wali Kota Surabaya Dipuji Netizen setelah Kritik Kinerja Wasit Liga Indonesia yang Buruk

Selasa, 20 Desember 2022 - 05:25 WIB

tvOnenews.com - Usai menonton laga final Piala Dunia 2022, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunggah tulisan menarik di akun Instagram pribadinya terkait kinerja wasit Liga Indonesia yang dalam hal ini di bawah otoritas PSSI.

Wali Kota termuda di Surabaya itu menilai, keputusan wasit yang merugikan Persebaya sepekan lalu, Selasa (13/12/2022) tidak akan terjadi apabila PSSI mau berbenah dan menggunakan teklonogi dalam penyelenggaran sepak bola.

Berikut pernyataan lengkap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi soal kinerja wasit sepak bola Indonesia di akun Instagram-nya:

Teringat Persebaya, teringat pelajaran keadilan di lapangan hijau.

Di tengah kemenangan bersejarah Argentina atas Prancis di final Piala Dunia 2022, ada satu nama yang patut dicatat. Szymon Marciniak. Dia wasit pertama dari Polandia yang memimpin final Piala Dunia. Kepalanya pelontos, mirip wasit legendaris Italia Pierluigi Collina.

Marciniak menunjukkan bagaimana seharusnya wasit bekerja. Dia memberikan 3 hukuman penalti. Dua gol dicetak Kylian Mbappe, dan satu gol oleh Lionel Messi. Di sisi lain, dia tegas memberikan kartu kuning ke pemain Prancis, Marcus Thuram, yang diving di kotak penalti Argentina.

Tidak mudah memimpin pertandingan level tinggi dan menjadi perhatian dunia. Wasit-wasit di Piala Dunia tak saja dituntut cermat, tapi juga tegas.

Kita tahu keadilan adalah hal terabstrak di dunia ini. Adil oleh satu pihak, belum tentu dianggap adil oleh pihak lain. Wasit hadir menjadi penengah: dia imparsial, tak membela tim manapun.

Wasit harus awas. Dia dibantu dua hakim garis. Bahkan hari ini ada VAR (Video Assistant Referee) atau wasit yang bekerja dengan teknologi memastikan pelanggaran sekecil apapun yang tak terpantau oleh mata wasit di lapangan hijau.

Ada yang bilang, VAR mengurangi aspek manusiawi dalam sepak bola. Kekeliruan wasit membaca perangkap offside setipis kupasan bawang dianggap manusiawi selama bertahun-tahun. Apa yang dilakukan Maradona dengan gol “Tangan Tuhan” ke gawang Inggris tak akan pernah terjadi jika VAR sudah ada pada 1986. Selama puluhan tahun gol kontroversial itu menjadi pembicaraan karena keunikannya.

Namun bukan itu masalahnya. Keadilan harus ditegakkan karena di situlah aspek paling penting dalam olahraga: fairness. Fairness oleh wasit tak hanya menentukan hasil di lapangan, tapi juga suasana di luar pertandingan. Sudah sering terjadi: penonton mengamuk karena merasa tim kesayangannya dirugikan wasit.

Persebaya baru saja dirugikan keputusan wasit, dua pertandingan berturut-turut. Patut disayangkan: tim yang bekerja keras dengan strategi yang baik harus dirugikan wasit. Sudah saatnya PSSI serius memperhatikan kualitas wasit. Supaya bisa seperti Piala Dunia. Kalau perlu PSSI menggunakan VAR.

Setuju, Rek?

Tulisan Eri lantas mendapat banyak komentar positif dari netizen atau warganet. Mereka mengaku salut dengan keberanian wali kota penerus Tri Rismaharini itu.

“Sehat sehat selalu pak.e suarakan suara rakyat surabaya,” tulis salah satu netizen.

“Setuju puoll cak @ericahyadi_ seharusnya @pssi memberikan perhatian khusus kpd wasit2nya untuk sepak bola yg fairplay di Liga Indonesia…,” komentar netizen

lainnya.

“@pssi @pssi_jatim @pt_lib@mochamadiriawan84 ini ada kritik dan saran yg konstruktif , monggo utk bpk2 yg diatas utk segera ditindak lanjuti. Demi sepakbola indonesia yg lbh baik,” tambah netizen lainnya.

Sementara itu ada pula netizen yang menambahkan bahwa sebelum berbicara soal VAR, lebih baik memperbaiki kualtas wasitnya terlebih dahulu.

“Wasitnya minimal harus sudah lisensi FIFA pak, baru pakai VAR. Kalau wasit nya saja meragukan, bagaimana mau diberi teknologi yg canggih. Ini pendapat saya saja sih pak. Vamos, Argentina !! ???,” komentar netizen.

Tidak hanya Wali Kota Surabaya saja yang salut dengan kepemimpinan wasit asal Polandia Szymon Marciniak.

Pria berusia 41 tahun itu juga mendapat pujian dari banyak pecinta sepak bola dunia. Marciniak disebut hampir tanpa cacat saat memimpin laga krusial dan bertensi tinggi itu.

Sebelumnya kemenangan babak 16 besar Argentina atas Australia dan kemenangan penyisihan grup Prancis melawan Denmark juga dipimpin oleh Marciniak.

Asisten Marciniak dalam pertandingan final Piala Dunia kemarin adalah rekan senegaranya yakni Pawel Sokolnicki dan Tomasz Listkiewicz.

Ketiganya juga pernah menjadi pengadil di kejuaraan dunia U-18 serta Euro 2016.

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:10
01:29
03:46
02:20
01:37
02:13
Viral