- Instagram/@samueleto'o
5 Pemain Top Eropa yang Hijrah ke Asia di Ujung Karirnya
tvOnenews.com - Dalam beberapa tahun terakhir, semakin umum bagi pemain top di Eropa untuk pindah ke Asia saat mendekati masa senja karir mereka.
Setelah menikmati masa sukses di Eropa, mereka pindah ke Asia untuk memaksimalkan potensi penghasilan mereka, memenangkan lebih banyak trofi, atau melakoni tantangan baru.
Banyak klub Asia yang menawarkan gaji fantastis dengan kontrak jangka panjang kepada pemain papan atas yang berada di penghujung karier mereka.
Berikut adalah lima pesepakbola teratas yang bermain di Asia pada akhir karir mereka:
Fabio Cannavaro
Pemain Terbaik Piala Dunia 2006 dan pemenang Ballon d'Or, Fabio Cannavaro adalah bintang terkenal yang pindah ke Asia setelah sukses berkarier di Eropa.
Cannavaro dianggap sebagai salah satu bek tengah terbaik sepanjang masa. Dia telah menghabiskan 19 musim bermain di Eropa, mewakili klub-klub top seperti Napoli, Inter Milan, Juventus dan Real Madrid.
Cannavaro memenangkan banyak gelar utama selama karirnya, termasuk Piala UEFA, La Liga, dan Piala Dunia 2006.
Pada penghujung karirnya setelah periode kedua yang singkat bersama Juventus pada 2010, ia menandatangani kontrak dua tahun dengan Al Ahli klub asal Uni Emirat Arab.
Cannavaro hanya menghabiskan satu musim di klub dan terpaksa pensiun setelah mengalami cedera lutut yang serius.
Dia membuat total 16 penampilan untuk klub yang berbasis di Dubai itu dan mencetak dua gol. Setelah pensiun, ia diangkat menjadi duta klub di Al Ahli dan kemudian menjadi asisten pelatih di klub tersebut.
Cannavaro juga kemudian melatih klub top lainnya di Asia, yaitu Guangzhou Evergrande (China), Al-Nassr (Arab Saudi), dan Tianjin Quanjian (China).
Dia saat ini adalah pelatih klub Serie B Benevento.
Samuel Eto’o
Mantan pemain internasional Kamerun Samuel Eto'o adalah salah satu pemain paling berprestasi di Afrika.
Eto’o adalah pencetak gol yang produktif, ia memenangkan banyak penghargaan besar saat bermain untuk beberapa klub terbesar di Eropa.
Empat kali sebagai pemain terbaik Afrika, Eto’o pernah membela klub-klub seperti Barcelona, Inter Milan, dan Chelsea selama puncak karirnya.
Penampilan klub terakhirnya adalah bersama Qatar SC. Dia hanya menghabiskan satu musim di klub, mencetak enam gol dan menciptakan satu assist dalam 18 penampilan sebelum resmi pensiun dari sepak bola.
Eto'o saat ini menjabat sebagai presiden Federasi Sepak Bola Kamerun (FECAFOOT).
Xavi Henandez
Manajer Barcelona saat ini Xavi Hernandez adalah salah satu gelandang terbaik di dunia pada masanya.
Bersama Andres Iniesta dan Sergio Busquets, dia adalah bagian dari salah satu trio lini tengah terhebat sepanjang masa.
Xavi menghabiskan 17 musim dengan klub masa kecilnya Barcelona sebelum akhirnya hijrah ke Asia pada 2015.
Dia bergabung dengan Al Sadd, klub Qatar yang berbasis di Doha dan menandatangani kontrak selama tiga tahun.
Di sana Xavi diangkat menjadi kapten klub dan membawa mereka meraih gelar liga di musim 2018-2019.
Dia pensiun pada 2019 setelah mencatatkan 23 gol dan 27 assist dalam 97 pertandingan untuk klub.
Xavi kemudian ditunjuk sebagai pelatih Al Saad setelah pensiun. Dia memenangkan tujuh trofi sebagai manajer mereka sebelum akhirnya kembali ke Barcelona pada 2021.
Andres Iniesta
Seperti Xavi, Andres Iniesta menghabiskan sebagian besar masa kejaannya di Barcelona sebelum berlabuh ke Asia untuk mengakhiri karirnya.
Pemenang Piala Dunia 2010 itu menghabiskan 16 tahun di klub Catalan, menjadikan dirinya sebagai salah satu gelandang terbaik sepanjang masa sebelum bergabung dengan klub Jepang Vissel Kobe pada tahun 2018.
Pemain berusia 38 tahun itu masih aktif dan telah mencatatkan 26 gol dan 25 assist dalam 128 penampilan sejauh ini untuk Vissel Kobe.
Dia juga kapten untuk klub Jepang itu.
Cristiano Ronaldo
Kepindahan bintang Portugal Cristiano Ronaldo adalah yang paling terkenal di antara kepindahan bintang Eropa ke Asia.
Pemain berusia 37 tahun itu diputus kontrak oleh Manchester United setelah wawancara kontroversialnya bersama Pierse Morgan sebelum Piala Dunia 2022.
Pemenang Ballon d'Or lima kali itu akhirnya menandatangani kontrak dua setengah tahun senilai 200 juta poundsterling dengan klub Arab Saudi Al-Nassr.
Kepindahan ini menjadi yang paling mahal, di usia Ronaldo yang sudah tidak lagi muda.