- Barcelona
Messi Disebut Kurcaci Hormon dan Tikus Selokan oleh Eks Petinggi Barcelona
tvOnenews.com - Lionel Messi sempat mendapat hinaan dari sejumlah petinggi Barcelona pada Januari 2021 ketika surat kabar Spanyo El Mundo menerbitkan rincian kontraknya.
Menurut laporan El Periodico, Messi dihina sebagai "tikus selokan" dan "kurcaci hormon" oleh mantan petinggi Barcelona di grup WhatsApp.
Selain Messi, mantan bek Barcelona Gerard Pique dan presiden saat ini, Joan Laporta mendapat cacian dari mantan direktur Blaugrana tersebut.
Dalam laporan tersebut, hinaan kepada Messi dikirimkan oleh mantan kepala layanan hukum klub saat kepemimpinan Bartomeu, Roman Gomez Ponti.
Selain Ponti, anggota dewan dan pejabat Barcelona lain yang berada di grup tersebu di antaranya Oscar Grau, Jordi Moix, Oriol Tomas, David Bellver, Pancho Schroder dan Javier Sobrino.
"Barto, sungguh, Anda tidak bisa menjadi orang yang baik dengan tikus selokan ini. Klub telah memberinya segalanya dan dia telah mendedikasikan dirinya untuk menandai kediktatoran pemain, transfer, pembaruan, sponsor hanya untuknya, dll," tulis Ponti.
Selain itu, Ponti juga menyebut Messi sebagai pesetero atau perampas. Dia juga mempertanyakan soal keputusan Messi memperbarui kontrak teman dekat Messi seperti Luis Suarez dan Jordi Alba.
“Di atas semua akumulasi pemerasan dan kekasaran yang dialami klub dan kami yang bekerja untuk itu dari kurcaci hormonal ini yang berutang nyawanya kepada Barca... ah! Tetapi ketika terjadi Covid-19 Anda menerima pesan WhatsApp yang mistis: 'Presiden, turunkan gaji orang lain, tetapi jangan sentuh Luis Suarez dan saya, tambahnya.
Mantan presiden Barcelona, Bartomeu. Foto: Barcelona
Kemudian, Bartomeu menuliskan balasan di grup tersebut tentang kegusarannya soal sikap Messi.
"Berkali-kali kami mendengarkan Leo, tidak selalu, tetapi berkali-kali, dan kontrak tanpa pandemi ini benar-benar dapat diterima," ucapnya.
Messi meninggalkan Barca untuk Paris Saint-Germain pada musim panas 2021 dengan Laporta menyalahkan dewan sebelumnya atas kepergiannya, mengeluh bahwa posisi keuangan klub yang putus asa adalah akibat dari "situasi malapetaka dan bencana" yang diwarisinya. (fan)