- Dok Arema FC
Resmi! Iwan Budianto Mundur dari PSSI, Tidak Bersedia Mencalonkan dan Dicalonkan Sebagai Exco
tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) PSSI periode 2019-2023, Iwan Budianto memutuskan mundur dari jabatannya dan tidak bersedia mencalonkan atau dicalonkan sebagai Komite Eksekutif (Exco) PSSI periode berikutnya.
Keputusan ini diambil oleh pria yang akrab disapa IB tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral usai Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 korban jiwa.
"Rasanya tidak elok dan tidak etis jika saya kembali duduk di Exco PSSI. Itu sebabnya saya tidak mau mencalonkan dan tidak bersedia dicalonkan,” kata Iwan Budianto berdasarkan rilis tertulis.
Iwan Budianto yang juga menjabat sebagai direksi Arema FC ini juga berharap pengurus PSSI berikutnya bisa menjalankan amanah serta membawa sepak bola Indonesia menjadi lebih baik.
“Siapapun yang terpilih menjadi ketua umum, wakil ketua umum, dan Exco PSSI 2023- 2027 bisa menjalankan amanah yang telah diberikan oleh pemilik suara.” tegasnya.
Sesudah mundur, Iwan Budianto bakal kembali fokus terhadap Arema FC untuk memimpin langsung pemulihan tim yang saat ini cukup mengkhawatirkan.
Saat ini, fokus Iwan Budianto adalah menjalin komunikasi dengan keluarga korban, Aremania, dan stakeholder sepak bola di Malang Raya.
“Kami tiada henti untuk meminta maaf, dan kami ingin bangkit bersama untuk menyembuhkan luka yang kita rasakan. Kami memaklumi dan memahami apapun respons yang ditujukan kepada kami. Namun terimalah kami berikhtiar untuk berbenah dan meraih harapan baru agar lebih baik dan pulih,” ujar Iwan Budianto.
Arema FC tengah terpuruk
Arema FC pasca Tragedi Kanjuruhan menghadapi banyak ujian, mulai jalani keputusan Komisi Disiplin PSSI utk bermain tanpa penonton di radius 250 km di luar Malang sampai akhir kompetisi, denda 250 juta.
Efek hukum juga dirasakan Arema FC, menghadapi gugatan pidana dan perdata.
“Kita hampir 80 persen karyawan dan pimpinan di Arema FC proaktif memberikan keterangan agar proses hukum berjalan obyektif. Kita sama juga berjuang mencari keadilan,” imbuh Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arfianto menanggapi mundurnya Iwan Budianto.
Tatang menambahkan pihaknya menyambut baik, kembalinya IB dan harapannya tetap melanjutkan program tanggap darurat membantu para keluarga korban pasca 100 hari Tragedi Kanjuruhan.
“Program lanjutan crisis center perlu, sebelumnya klub telah memberi total bantuan sebesar 35 juta untuk masing masing korban meninggal total 135 korban, 24 korban luka berat dan sekitar 160 luka ringan,” paparnya.
Tatang menambahkan terkait dinamika tuntutan Aremania, pihaknya akan mengajak komunikasi agar ditemukan solusi.
“Arema FC akan proaktif menjalani program pemulihan jangka panjang maupun jangka pendek yang ditampung dari saran masukan Aremania serta stake holder Malang Raya,”ujarnya.
Diakui Tatang, secara psikis pengelolaan serta bisnis , Arema FC mengalami dampak yang memprihatinkan, mulai renegoisasi sponsor sampai penataan benefitnya.
Sebab, butuh pembiayaan yang tinggi dikarenakan Singo Edan harus berpindah home base dan berhentinya kompetisi.
“Kita akui kita terpuruk dan prihatin. Namun, banyak pesan dan motivasi datang dari banyak pihak, juga dari para keluarga korban, Arema FC harus mampu lewati ujian ini dan harus tetap menjaga tetap ada,”pungkasnya (fan)