- 2024 Asian Football Confederation (AFC)
Tak Peduli Gunakan Cara Kotor, Ini Daftar Dosa Bahrain Demi Lolos Ke Piala Dunia 2026
Jakarta, tvOnenews.com - Bahrain menjadi sorotan akibat sejumlah tindakan aneh yang dilakukan selama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sejak kelolosannya ke putaran ketiga, Bahrain tergabung dalam grup C bersama Jepang, Arab Saudi, Australia, China, dan Timnas Indonesia.
Bila dilihat, grup C ini mendapatkan julukan sebagai grup 'neraka' akibat diperkuat dengan sejumlah raksasa Asia.
Jepang, Arab Saudi, dan Australia merupakan tim yang menjadi langganan mentas di kancah internasional, khususnya Piala Dunia.
Ketiganya tercatat menjadi kontestan dalam gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.
Melihat situasi itu, tentunya tim-tim seperti Bahrain, China, dan Timnas Indonesia tak terlalu berharap banyak untuk bisa lolos langsung ke Piala Dunia 2026.
Setidaknya tim-tim itu hanya bisa berharap untuk berakhir di peringkat tiga dan empat demi lolos ke putaran keempat.
Kendati begitu, Bahrain diketahui mempunyai cara tersendiri untuk bisa memuluskan jalan untuk lolos ke fase selanjutnya, meski harus menggunakan cara yang terbilang 'kotor'.
Beriku fakta-fakta yang sudah dilakukan Bahrain selama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
1. Insiden laser terhadap pemain Jepang
Gelagat pertama yang dilakukan Bahrain terjadi saat berhadapan dengan Jepang di matchday kedua pada 10 September 2024 lalu.
Sejumlah supporter Bahrain beberapa kali kedapatan menyorot laser ke arah pemain Jepang selama pertandingan.
- 2024 Asian Football Confederation (AFC)
Insiden laser yang paling jelas terlihat saat Ayase Ueda yang hendak mengeksekusi penalti pada menit ke-37.
Penalti itu juga menjadi gol pembuka bagi tim Samurai Biru yang melibas pasukan Dragan Talajic dengan skor telak lima gol tanpa balas.
Tak hanya laser, sejumlah supporter itu juga ketahuan membawa dan membunyikan peluit saat lagu kebangsaan Jepang berkumandang.
Buntut dari insiden itu, FIFA mendenda Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) sebesar 10.000 franc Swiss, atau setara dengan Rp182 juta.
2. Wasit kontroversial hingga pengajuan perpindahan venue menghadapi Timnas Indonesia
Insiden selanjutnya yang bahkan menjadi sorotan dunia adalah saat Bahrain menghadapi Timnas Indonesia di matchday ketiga.
Gegalat aneh bermula saat wasit yang memimpin laga itu berasal dari Oman, Ahmed Al-Kaf.
- AFC
Oman sendiri merupakan negara yang berada dalam satu kawasan dan di bawah naungan federasi yang sama dengan Bahrain, yakni Federasi Sepak Bola Asia Barat (WAFF).
Saat memimpin laga, Ahmed Al-Kaf dinilai sebelah mata terhadap keputusan yang terjadi pada laga tersebut.
Wasit asal Oman itu kerap menghentikan laga akibat pelanggaran yang dilakukan pemain Timnas Indonesia.
Padahal jika dilihat secara jelas, para pemain skuad Garuda hanya minim kontak fisik yang dibalas dengan reaksi berlebihan dari penggawa Bahrain.
Puncak dari keputusan aneh wasit asal Oman itu adalah tidak meniup peluit meski tambahan waktu yang sudah melewati lebih dari tiga menit.
Semestinya masa injury times hanya berlangsung selama enam menit, namun Ahmed Al-Kaf tetap melanjutkan laga hingga menit 90+9 sehingga terjadi gol penyama kedudukan yang dicetak Mohamed Marhoon.
Tak hanya itu, kini BFA bahkan mengajukan surat permintaan khusus kepada AFC untuk memindahkan venue laga kontra Timnas Indonesia di tempat netral.
Kemudian dalam pernyataannya, BFA memberikan alasan terkait keamanan dari tim berjuluk The Reds tersebut.
Diketahui, AFC langsung memberikan respon cepat dengan menyebut bakal berdiskusi dengan berbagai pihak terkait perpindahan venue tersebut.
3. Drama guling-guling bersama Arab Saudi
Momen keanehan Bahrain kembali terjadi saat berhadapan dengan Arab Saudi dalam matchday keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Para pemain Bahrain kembali melakukan aksi guling-guling yang seperti sudah menjadi ciri khas mereka.
- 2024 Asian Football Confederation (AFC)
Namun yang membedakan, aksi Bahrain itu harus beradu akting dengan Arab Saudi.
Momen itu terjadi saat pemain Arab Saudi berbenturan dengan kiper Bahrain, Ebrahim Luthfalla.
Keduanya terlihat memberikan respon berlebihan selepas terjadinya benturan itu, khususnya sang kiper Bahrain.
Bahkan, perpanjangan waktu di babak kedua dalam laga Arab Saudi kontra Bahrain berlangsung hingga 11 menit lamanya.
(igp/hfp)