- Instagram/@theaseanfootball
Update Nilai Liga Domestik ASEAN 2024: Liga 1 Indonesia Disalip Liga Thailand yang Diisi Asnawi Mangkualam
Jakarta, tvOnenews.com - Update nilai liga domestik negara-negara ASEAN 2024 yang terbaru menyatakan Liga 1 Indonesia disalip Liga Thailand yang diisi Asnawi Mangkualam.
Liga 1 Indonesia pada musim 2024/2025 diikuti oleh sebanyak 18 klub termasuk sang juara bertahan Persib Bandung hingga Persija Jakarta.
Menurut Transfermarkt, Maung Bandung sendiri saat ini menjadi klub termahal di Liga 1 2024/2025 dengan total harga pasarnya sebesar Rp84,21 miliar.
Sementara posisi kedua diikuti oleh Dewa United yang memiliki nilai skuad sebesar Rp80,82 miliar, lalu posisi ketiga ada Malut United dengan Rp79,43 miliar.
Namun, sebanyak 18 klub Liga 1 musim ini tak mampu membuat kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia tersebut menjadi yang termahal di Asia Tenggara.
Menurut akun Instagram @theaseanfootball, data baru dari Transfermarkt ada beberapa perubahan menarik dalam sepak bola ASEAN untuk musim2024/2025.
https://www.instagram.com/p/DBVPde3zdsb/?igsh=MWFpZ2V5dmRpam92
Di mana, Liga 1 Indonesia disalip oleh Liga Thailand yang telah membuat comeback kuat sebagai liga yang memiliki nilai pasar termahal di ASEAN.
Liga Thailand menyalip Liga 1 Indonesia untuk menjadi liga paling berharga di kawasan Asia Tenggara tersebut dengan total 75,48 juta euro.
Liga Thailand sendiri turut diramaikan oleh kapten Timnas Indonesia yakni Asnawi Mangkualam yang memperkuat Port FC.
Sementara Liga 1 Indonesia pada 2024 ini memiliki nilai keseluruhan sebesar 67,34 juta euro atau sekitar Rp1.170,39 miliar.
Artinya, nilai Liga 1 Indonesia tahun ini mengalami penurunan sebanyak -6,98 juta euro dibandingkan pada 2023.
Kemudian di urutan ketiga ada Liga Malaysia dengan nilai pasar sebanyak 53,34 juta euro.
Sementara Liga Vietnam membuntuti di posisi keempat dengan nilai 42,93 juta euro.
Sedangkan Liga Filipina sedang meningkat dengan peningkatan yang mengesankan dalam nilai keseluruhan mereka.
Sebaliknya, Myanmar dan Indonesia telah melihat penurunan nilai liga mereka musim ini, menunjukkan betapa kompetitifnya pasar sepak bola ASEAN.
(yus)