- Instagram/ErickThohir
Usai Bertemu Erick Thohir, Bos JDT Kesal Dengar Omongan Orang yang Sebut Sepak Bola Malaysia Gagal
Jakarta, tvOnenews.com - Bos klub top Malaysia, Johor Darul Tazim (JDT) yakni Tunku Ismail Idris mengaku kesal mendengar omongan orang-orang yang menyebut sepak bola Malaysia gagal.
Sebelumnya, sosok Putra Mahkota Johor itu telah bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir pada Rabu (13/11/2024) lalu.
Dalam pertemuan itu, Erick Thohir dan Tunku Ismail Idris membahas tentang sepak bola Asia Tenggara yang diharapkan bisa bersaing di level Asia hingga dunia.
- Johor Darul Tazim
“Bertemu dengan Putra Mahkota Johor, Mayor Jenderal Tunku Ismail Idris Ibni Sultan Ibrahim yang juga pemilik klub raksasa Malaysia, Johor Darul Takzim. Beliau punya visi besar untuk sepak bola Asia Tenggara bahkan Asia,” kata Erick Thohir di unggahan Instagramnya, Rabu (13/11/2024)
“Sangat menarik berdiskusi dengan beliau tentang kualitas sepak bola di negara-negara Asia Tenggara. Kami ingin negara di Asia Tenggara bisa bersaing di level Asia bahkan hingga level dunia,” tambahnya.
Baru-baru ini, Tunku Ismail Idris yang sempat memuji Erick Thohir selangit itu angkat suara terkait omongan orang soal sepak bola Malaysia gagal dengan nada kesal.
Pria yang juga menjabat sebagai Pj Sultan Johor itu menegaskan bahwa sepak bola Malaysia tidak bisa dianggap gagal setelah apa yang berhasil dibuktikan oleh skuad Harimau Malaya.
“Terkadang sulit untuk memahami mengapa sebagian orang menganggap sepak bola Malaysia gagal," dikutip dari Makan Bola.
“Johor Darul Ta’zim Football Club (JDT) berkembang menjadi tim nomor 1 di Asia Tenggara dan keenam di Asia berdasarkan Opta Power Rankings. Malaysia juga lolos ke Piala Asia (2023) untuk pertama kalinya dalam 40 tahun.
Lebih lanjut, Tunku Ismail juga membanggakan JDT sebagai penyumbang poin AFC di ranking Liga Malaysia tertinggi selama 9 tahun terakhir.
“Penampilan JDT di Asia telah menyumbangkan 21,54 (68,7%) dari 31,33 poin peringkat MA Malaysia sejak tahun 2015 untuk membantu lebih banyak klub Malaysia bersaing di kompetisi Asia.
Bukan hanya itu JDT pun tampil sebagai satu-satunya klub Asia Tenggara yang menjuarai Piala AFC (2015).
"JDT juga merupakan salah satu klub yang memiliki fasilitas termasuk obat-obatan terbaik di Asia yang memenuhi kebutuhan sepak bola modern,” kata Tunku Ismail dalam keterangannya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa anggapan orang soal kegagalan Malaysia hanya terletak pada individu yang tidak becus dalam mengelola sebuah tim termasuk FAM.
“Jadi, bagaimana sepak bola Malaysia bisa dianggap gagal jika hanya ada satu tim yang bisa sukses di Asia? Karena gaji yang tidak dibayar, kurangnya infrastruktur sepak bola, kurangnya pengembangan akar rumput di tingkat klub, atau manajemen yang buruk?," tegas Tunku Ismail.
“Ini semua disebabkan oleh banyaknya individu yang tidak memenuhi syarat di industri olahraga," tambahnya.
“Sepakbola tidak gagal tetapi individu-individu dalam tim yang gagal mengelola dan meningkatkan standar serta mereka yang selalu mendukung alih-alih memberikan tekanan pada kegagalan tersebut,” katanya lagi.
Karena itu, Tunku Ismail berharap ada dorongan perubahan yang dimulai dari tim masing-masing untuk memajukan sepak bola Malaysia.
(yus)