- ANTARA/AFP/ALEJANDRO PAGNI
Diego Maradona: Masa Kelam Itu Bernama Alkohol
tvOnenews.com - Kurang lengkap apa prestasi dari legenda Argentina, Diego Maradona. Jangankan gelar juara liga, Diego Maradona bahkan menyabet gelar juara Piala Dunia 1986.
Karir cemerlang sejak usia muda membuat Diego Maradona menjadi salah satu pemain terbaik sepanjang masa alias GOAT.
Bahkan setelah kepergiannya, nama Diego Maradona pun menjadi nama stadion milik Napoli, Stadio Diego Armando Maradona di Naples.
Namun bukan pemain bintang namanya jika tak memiliki kontroversi. Dari mulai berkelahi di lapangan hingga gol "Tangan Tuhan" yang tak pernah terlupakan.
Namun dari berbagai kontroversi, alkohol lah yang membuat sang bintang meredup. Bukan rahasia lagi jika Diego Maradona merupakan pecandu alkohol.
Dikutip dari laman Marca, Alfredo Cahe yang menjadi dokter pribadinya selama 30 tahun sampai geleng-geleng kepala dengan kecanduan alkohol Diego Maradona.
Selain alkohol, Diego Maradona juga sempat terciduk menggunakan dopping di Piala Dunia terakhirnya pada 1994 lalu.
Tak hanya dopping, Diego Maradona pun terjerat obat-obatan terlarang. Sampai akhirnya dia berhasil melepaskan narkoba, tapi menggantinya dengan alkohol.
Kecanduan alkohol Diego Maradona semakin tak terbendung. Sang dokter bahkan angkat tangan ketika mencoba membantunya berhenti kecanduan alkohol.
"Diego sangat tidak terkontrol. Ketika saya mendampinginya, dia mencoba menjauhi alkohol," kata Alfredo Cahe.
Namun sangat sulit bagi Diego Maradona lepas dari jeratan alkohol. Alfredo Cahe menyebut kecanduan itu karena Diego mengganti narkoba dengan alkohol yang membuat kondisinya semakin buruk.
Diego Maradona pun mulai melakukan pengobatan agar tubuhnya benar-benar bersih dari alkohol. Namun perlu diingat bahwa alkohol adalah salah satu obat mujarab.
"Diego berhenti menggunakan (narkoba) sudah lama, tapi dia menggantinya dengan alkohol dan anksiolitik (obat anti kecemasan), dia tidak bisa meninggalkan klinik begitu saja," kata sang dokter.
Singkat cerita, kesehatan Diego Maradona pun terus menurun akibat komplikasi sejak akhir 2019 dan berujung pada perawatan intensif karena operasi otak pada 2020 lalu.
Diego Maradona pun meninggal lalu karena edema paru dan serangan jantung pada 25 November 2020. (hfp)