- Kolase tvOnenews.com/ Tim tvOnenews - Julio Trisaputra
Sebelum Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, Hingga Asnawi, Pemain Indonesia ini Moncer di Luar Negeri tapi Malah Balik ke Tanah Air
tvOnenews.com - Menjadi seorang pemain sepak bola pasti memiliki mimpi menjadi pemain yang berkarir di kancah Internasional, termasuk pemain dari Indonesia.
Level internasional terutama di klub Eropa menjadi kiblat bagi para pemain sepak bola.
Beberapa pemain Timnas Indonesia seperti Marselno Ferdinan, Pratama Arhan, hingga Asnawi Mangkualam telah sukses melebarkan sayapnya di luar negeri.
Marselino Ferdinan kini perkuat klub di kasta kedua di Belgia, KMSK Deinze yang kontraknya akan berakhir pada Juni 2024 ini.
Sementara itu, Asnawi sudah lebih dulu merantau ke luar negeri, tepatnya bergabung dengan klub asal Korea Selatan Ansan Greeners FC (2021-2022) dan Jeonnam Dragons (2023).
Setelah kontraknya bersama Jeonnam Dragons berakhir, kini Asnawi perkuat klub kasta tertinggi Liga Thailand, Port FC.
Selain itu, Pratama Arhan yang resmi bergabung dengan klub kasta tertinggi Liga Korea Selatan, Suwon FC.
Bukan hanya mereka saja, ternyata beberapa pemain Indonesia juga ada yang pernah berkarir di luar negeri. Siapa saja?
Berikut beberapa pemain Indonesia yang bermain di luar negeri tapi terpaksa kembali lagi ke tanah air karena berbagai alasan.
1. Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto. Sumber: Instagram @kurniawanqana
salah satu legenda Timnas Indonesia di era 1990-2000an, Kurniawan Dwi Yulianto terkenal sebagai penyerang berbahaya di ASEAN.
Pada awal karirnya, Kurniawan Dwi Yulianto sempat bermain bersama tim remaja Sampdoria dan pindah ke FC Luzern di Swiss.
Pemain kelahiran Magelang, 13 Juli 1976 tersebut menghabiskan karirnya di 13 klub sepak bola dunia.
Namanya mulai bersinar sebagai salah satu pemain muda Indonesia yang berkarir di Eropa dalam program Timnas Primavera.
Kariernya di Eropa mulai bersinar di tahun keduanya, tepatnya di Italia hingga masuk Tim Primavera Sampdoria.
Kurniawan Dwi Yulianto juga pernah menjalani tur Asia tahun 1994 bersama pemain top lainnya seperti Attilio Lombardo dan Roberto Mancini.
2. Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas. Sumber: Instagram @bepe20
Bambang Pamungkas atau akrab disapa Bepe, menjadi salah satu legenda sepak bola terbaik pada tahun 2000an.
Mantan Manajer Persija Jakarta pada Liga 1 2020 tersebut bergabung dengan sebuah tim divisi 3 Belanda, EHC Norad tahun 2000 silam.
Namun, Bambang Pamungkas kembali ke Persija dan mengakhiri kontraknya dengan EHC Norad, setelah sebelumnya dikabarkan adanya masalah keluarga hingga gagal menyesuaikan diri dengan cuaca di Eropa.
Pada tahun 2010 Bepe juga hendak menjalani masa trial di Selandia Baru, untuk klub Wellington Phoenix FC. Namun, ia gagal untuk mengamankan kontrak tersebut.
3. Egy Maulana Vikri
Egy Maulana. Sumber: Instagram @egymaulanavikri
Egy Maulana Vikri sukses menarik perhatian media Internasional saat ia bermain untuk Timnas Indonesia U-19, tim yang mewakili Asia di Turnamen Toulon atau Festival International Espoirs-Tournoi Maurice Revello 2017.
Saat Timnas Indonesia U-19 harus menelan kekalahan dari seluruh pertandingan grupnya, Egy justru berhasil memenangkan "Jouer Revelation Trophée".
Egy menjadi pemain pelarian di turnamen dan mendapat penghargaan yang juga pernah diperoleh Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane.
Ia kemudian menerima tawaran uji coba dari sejumlah klub Eropa dan memilih klub asal Polandia Lechia Gdańsk, yang membawanya bergabung tanpa uji coba.
Tanpa pengalaman dari klub profesional, karier Egy bisa melenggang. Kemudian tahun 2018 ia secara resmi bergabung dengan Lechia Gdańsk dengan kontrak selama tiga tahun.
Pada 30 Agustus 2021, Egy Maulana Vikri menyelesaikan kepindahannya ke klub Slovakia Senica dengan durasi kontrak enam bulan.
Kemudian pada tanggal 9 Agustus 2022, Egy meneken kontrak dengan klub Slovakia ViOn Zlaté Moravce dengan durasi selama satu tahun.
Kini Egy kembali ke Indonesia dan memperkuat Dewa United FC.
4. Witan Sulaeman
Witan Sulaeman. Sumber: Instagram @witansulaiman
Witan Sulaeman menjadi salah satu pemain muda yang kariernya melenggang.
Pemain kelahiran 8 Oktober 2001 tersebut resmi bergabung dengan klub asal Serbia Radnik Surdulica, dengan kontrak jangka panjang yaitu 3,5 tahun.
Pada 1 September 2021, Witan bergabung dengan klub Polandia Lechia Gdańsk dengan durasi kontrak selama 2 tahun, setelah rekan senegaranya Egy Maulana Vikri pindah ke klub Slovakia, FK Senica.
Witan membuat debutnya di Lechia Gdańsk dalam laga persahabatan melawan Jeziorak Iława sebagai pemain pengganti untuk Kacper Sezonienko.
Pada akhir Januari 2022, Witan Sulaeman memutuskan untuk menyetujui peminjamannya kepada FK Senica dari Lechia Gdansk. Kini Witan bermain bersama Bhayangkara FC.
(udn/kmr)