- Kolase tvOnenews.com
Tak Seperti Pemain Keturunan Lainnya, Eks Wonderkid Ajax Ini Justru Abaikan Panggilan Timnas Indonesia, Tapi Karirnya Malah…
tvOnenews.com - Sejumlah pemain keturunan Indonesia kini mendapat kesempatan besar untuk perkuat Timnas Indonesia.
Hingga kini PSSI gencar mencari pemain sepakbola berbakat keturunan Indonesia untuk perkuat Timnas Indonesia.
Pelatih Shin Tae-yong diberi kesempatan untuk menyusun strategi agar Timnas Indonesia dapat melaju di setiap babak serta meningkatkan peringkat skuad Garuda di dunia.
Terlebih Timnas Indonesia sebentar lagi akan menghadapi laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 mendatang.
Dilihat dari perkembangannya membuat Timnas Indonesia kebanjiran minat dari sejumlah pemain keturunan di Eropa untuk bergabung dan perkuat skuad Garuda.
Namun tidak bagi mantan bintang muda Ajax Amsterdam ini yang pernah menolak tawaran gabung Timnas Indonesia.
Pemain tersebut yaitu Jasper Ter Heide, mantan wonderkid Ajax Amsterdam yang punya garis keturunan yakni Belanda, Korea Selatan, dan Indonesia.
Bintang muda keturunan Belanda ini justru menempatkan Timnas Indonesia sebagai prioritas terakhir saat melanjutkan karir internasionalnya.
Jasper Ter Heide lahir di Amsterdam pada 29 Maret 1999 memiliki darah Indonesia dari ibunya, sedangkan ayahnya berasal dari Korea Selatan yang diadopsi keluarga Belanda.
Pemain 25 tahun tersebut memulai karir sepakbolanya bersama akademi AZ Alkmaar sebelum pindah ke Ajax Amsterdam pada tahun 2014.
Di level junior, Jasper Ter Heide tak tergantikan di skuad Belanda kelompok umur, mulai dari U15, U16, hingga U19. Ia bahkan satu angkatan dengan bintang Bayern Munchen, Matthijs de Ligt.
Eks Wonderkid Ajax, Jasper Ter Heide. (Kolase tvOnenews)
Namun, kegemilangan Jasper Ter Heide di level junior tidak berbanding lurus dengan tingkat senior lantaran sulit menembus tim utama Ajax hingga memutuskan hengkang pada 2020.
Pada musim berikutnya, Jasper beralih ke SC Cambuur yang saat itu juga diperkuat Ragnar Oratmangoen. Keduanya bahkan sukses membawa klub tersebut promosi ke Eredivisie pada musim 2021/22.
Keberhasilan itulah yang membuat keduanya langsung dikait-kaitkan bakal membela Timnas Indonesia melalui program naturalisasi dari PSSI.
Alih-alih menerima tawaran tersebut, Jasper Ter Heide memilih untuk tidak menanggapi pendekatan yang dilakukan oleh Timnas Indonesia.
Jasper Ter Heide justru lebih menunggu kalau ada panggilan dari Belanda atau Korea Selatan yang menurutnya punya kedekatan khusus daripada Indonesia.
Setelah itu, Jasper Ter Heide masih menjadi andalan SC Cambuur meski belum mendapat panggilan dari negara yang ia harapkan yakni Belanda atau Korea Selatan.
Namun secara mengejutkan, SC Cambuur memutus kontrak Jasper Ter Heide pada musim berikutnya dan sempat berstatus bebas transfer selama dua bulan.
Ia kemudian direkrut oleh klub kasta keempat Liga Spanyol yakni CF La Nucia pada Maret 2023 dan mendapat kontrak selama satu musim.
Bersama CF La Nucia, Jasper Ter Heide kesulitan menyegel tempat utama di sektor tengah dan hanya diturunkan sebanyak 11 penampilan.
Akibatnya, pada awal Januari 2024 silam, CF La Nucia resmi tidak melanjutkan kerja samanya dengan Jasper Ter Heide dan kini sang pemain berstatus tanpa klub.
Melansir dari laman Transfermarkt, Jasper Ter Heide masih belum mendapat klub baru usai enam bulan menganggur, meski dia sedang dalam usia emasnya yakni 25 tahun. (han/kmr)