Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Sumber :
  • Dok. PSSI

Erick Thohir Kunjungi Wasit Liga 2, Alih Profesi Jadi Tukang Kembang Tahu untuk Cari Nafkah, Beri Modal 5 Juta

Sabtu, 18 Februari 2023 - 17:17 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Di hari pertamanya menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir melakukan kunjungan ke rumah salah satu wasit Liga 2, Rohani. Akibat Liga 2 tidak berjalan, Rohani terpaksa berjualan kembang tahu di daerah Jakarta Selatan.

Erick Thohir menyebut kunjungan ini sebagai langkahnya dalam melakukan perbaikan perwasitan nasional. Erick mengakui perbaikan sistem perwasitan nasional harus dimulai dengan memperhatikan wasitnya sendiri. 

"Hari ini saya buktikan ketemu wasit Liga 2 yg namanya Rohani, rumahnya kecil. Dagang apa? kembang tahu, kalo kita mau bicara perbaikan sistem perwasitan nasional, wasitnya kita perhatikan dahulu. Ini nadi kunci, mereka wasit Liga 2 itu sekali tiup 5,5 juta, artinya apa? Minimal mereka harus bisa niup, mereka harus 12 sampai 15 kali per musim, gak 5 sampai 7 kali," kata Erick, Sabtu (18/2/2023).

"Ini kita akan perbaiki, belum lagi pak menpora tadi bilang ayo kita berikan asuransi, tapi kan kembali, kalo Liga 2 ga jalan, gak ada tiupan," kata Erick.

Erick Thohir yang juga menteri BUMN itu menceritakan sedikit kehidupan nasib wasit Liga 2 itu. Dia mengaku pendapatan dari berjualan hanya 200 ribu rupiah.

"Dia jual kembang tahu, perbulan pendapatan 200 ribu rupiah, istrinya bekerja sebagai guru PAUD untuk tambahan, gajinya 900 ribu rupiah per tahun," ungkapnya.

Dalam media sosialnya, Erick Thohir memberikan modal untuk usaha bagi Rohani sebesar lima juta rupiah.

Melihat situasi miris yang dialami wasit itu, Erick Thohir berkomitmen untuk mendorong kepengurusan PSSI baru agar selalu mengambil keputusan berdasarkan fakta dan pakai hati nurani, bukannya kekuasaan semata.

"Ayo kita kasih empati, lihat kehidupan sehari-hari mereka, ini di Jakarta loh. Saya punya komitmen, saya dorong Exco yang hadir agar mengambil keputusan pakai hati, bukan kekuasaan," jelasnya.

"Keputusan harus diambil berdasarkan fakta dan data kemudian temukan solusi, bukan kekuasaan dan arogansi," kata Erick. 

(hsn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:26
01:31
02:50
03:27
Viral