- PSS
APPI Sebut Pembatasan Pemain Naturalisasi adalah Bentuk Pelanggaran HAM, Kenapa?
tvOnenews.com - Polemik usulan PSSI untuk membatasi jumlah pemain naturalisasi di kompetisi memicu berbagai pandangan pihak lain.
Tak terkecuali dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang juga memberikan pernyataan resminya.
Dari pernyataannya, APPI menyebut pembatasan pemain naturalisasi adalah bentuk pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Pembatasan pemain naturalisasi merupakan suatu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), setelah seseorang dinyatakan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), seyogyanya ia mendapatkan hak yang sama dengan WNI lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Hal ini tidak sejalan dengan Universal Declaration of Player Rights dan FIFA’s Human Rights Policy," tulis pernyataan APPI.
APPI menilai jika pemain naturalisasi dianggap polemik, maka PSSI harus mencarikan solusi terbaik, bukan membatasi jumlah pemain dalam setiap tim.
"Terlebih sebagian dari pemain-pemain tersebut pernah dan bahkan masih menjadi pemain aktif dari tim nasional Indonesia. Sebagian dari mereka memilih menjadi WNI karena kebutuhan dan permintaan untuk tim nasional," lanjut pernyataan APPI.
Menurut pihak APPI, tujuan pembatasan pemain naturalisasi karena pengembangan pemain lokal adalah alasan yang tidak wajar. Meski membatas pemain naturalisasi, PSSI justru berencana menambah kuota pemain asing.
APPI Turut Soroti Permasalahan Lain dari Usulan PSSI
Di sisi lain, usulan Salary Cap pun perlu dikaji kembali. Apalagi FIFA telah mengarahkan pada seluruh federasi memberikan batasan salary minimum.
Tidak berhenti disana, APPI pun menyoroti usulan jadwal kompetisi Liga 2 dan Liga 1. Pihak APPI menilai hal tersebut tidak wajar karena perbedaan waktu selesai Liga 2 dan dimulainya kompetisi Liga 1 sangat mepet.
"Terkait hal-hal tersebut, APPI telah mengirimkan surat kepada PSSI untuk dapat dibuatkan suatu audiensi guna membahas hal-hal tersebut," lanjut pernyataan APPI.
"Harapan agar pemain dapat dlibatkan dalam pengambilan keputusan menjadi suatu transformasi bagi sepakbola Indonesia jika ingin meningkatkan kualitas dan standar sepakbola itu sendiri jika berkaca dari sepakbola di negara-negara yang maju," tutup pernyataan APPI.
(hfp)