- Tvonenews/Julio
Ambisi Sepak Bola Indonesia Pada 2045: Masuk ke-50 Besar Ranking Dunia dan Berada di Era Keemasan
Jakarta,tvOnenews.com - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa PSSI ingin mencapai target masa keemasan sepak bola Indonesia di tahun 2045 dengan masuk 50 peringkat dunia.
Saat ini sepak bola Indonesia berada di urutan ke-151 berdasarkan rangking FIFA. Kemudian untuk mencapai target tersebut, Erick Thohir mengatakan bahwa butuh keberanian bersama dalam mewujudkan mimpi tersebut.
"Kalau Indonesia punya mimpi itu menjadi negara maju ekonominya rangking 4-5 besar di dunia. Kita juga punya mimpi 2045 masa keemasan sepak bola Indonesia artinya paling tidak masuk 50 besar negara sepak bola dunia," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers di Hotel Le Meridien, Jakarta, Minggu (19/3/2023).
"Dan itu ga mudah loh, Saudi Arabia itu 51, Turki 45, ini enggak mudah tapi kita harus berani," ucapnya menambahkan.
Erick Thohir menjelaskan lebih lanjut cara yang akan dilakukannya untuk memajukan sepak bola Indonesia adalah dengan membina pemain sejak usia dini.
Pembinaan usia dini menjadi salah satu program yang didiskusikan dalam acara sarasehan bersama Asprov untuk bersama-sama mencari jalan keluar atas permasalahan yang terjadi.
"Pembinaan usia dini itu harus mulai dijalankan, bahkan tadi kita memberanikan diri tadi usianya mulai dari 9 tahun. Kalau kita mau kompetisi kelas dunia di tahun 2034 tidak mungkin kita menyiapkan dari usia 12-14 tahun, mesti 9 tahun. Nah inilah salah satu program-program yang tadi kita diskusikan," paparnya.
Dalam sarasehan, Erick Thohir ingin menampung seluruh aspirasi terkait permasalahan sepak bola Indonesia sehingga nanti dapat diambil keputusan bersama untuk menghasilkan solusi yang konkrit.
Sebelumnya, PSSI mengadakan sarasehan sepakbola kembali dengan Asprov di Hotel Le Meridien, Jakarta, Minggu (19/3/2023).
Sarasehan sepak bola bersama Asprov di Hotel Le Meridien, Jakarta, Minggu (19/3/2023).
Salah satu hal yang dibahas adalah mengenai pembinaan pemain di usia dini.
Sarasehan bersama Asprov ini merupakan yang ketiga kalinya setelah mengadakan diskusi sebelumnya dengan klub-klub Liga 1 dan Liga 2 mengenai kelanjutan kompetisi Liga Indonesia.
"Ini merupakan sarasehan yang kedua setelah kemarin sarasehan Liga 1 dan Liga 2, sekarang kita adakan sarasehan dengan Asprov," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers di Hotel Le Meridien, Jakarta, Minggu (19/3/2023).
"Asprov tadi mendiskusikan banyak masukan-masukan yang kita juga menjadi bagian solusi. Oleh karenanya, salah satunya yang tadi dibicarakan adalah terkait pembinaan usia dini," jelasnya.
Sepak bola Indonesia tengah dipersiapkan menuju kompetisi kelas dunia di tahun 2034, maka dari itu pembinaan pemain harus dilakukan sejak usia dini.
Pembinaan usia dini menjadi salah satu program yang didiskusikan bersama Asprov untuk bersama-sama mencari solusi bagi kemajuan sepak bola Tanah Air ke depannya.
"Pembinaan usia dini itu harus mulai dijalankan, bahkan tadi kita memberanikan diri tadi usianya mulai dari 9 tahun. Kalau kita mau kompetisi kelas dunia di tahun 2034 tidak mungkin kita menyiapkan dari usia 12-14 tahun, mesti 9 tahun. Nah inilah salah satu program-program yang tadi kita diskusikan," paparnya.
Dalam sarasehan, Erick Thohir ingin menampung seluruh aspirasi terkait permasalahan sepak bola Indonesia sehingga nanti dapat diambil keputusan bersama untuk menghasilkan solusi yang konkrit.
PSSI ingin mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta yang ada di lapangan jadi bukan hanya keputusan sepihak semata yang mengenyampingkan kritik dan saran dari para elemen olahraga sepak bola.
"Sarasehan artinya kita mendengar permasalahan sepak bola yang ada di Indonesia. Setelah kita dengar baru nanti kita akan mengambil keputusan itu dilakukan karena isu-isu yang ada di bawah, bukan kita Exco hanya memutuskan dari atas tanpa melihat situasi di bawah," terangnya.
"Kita sampaikan jangan bicara masalah satu dan lainnya yang memecah belah kita tapi kita harus mencari solusi bersama-sama dan itu harus konkrit karena kita punya mimpi," tambahnya.
Di acara sarasehan kali ini, PSSI masih akan mendiskusikan isu-isu lainnya terkait kompetisi Liga Indonesia termasuk Liga 2 dan Liga 3 yang kelanjutan kompetisinya sudah dihentikan dalam sarasehan sebelumnya. (hsn/fan)