- Liga Indonesia Baru
Alasan BRI tetap Jadi Sponsor Liga 1 Selama 3 Tahun Beruntun, dapat Untung Apa?
tvOnenews.com - BRI kembali menjadi sponsor utama untuk kompetisi Liga 1 2023/2024. Menjadi sponsor untuk tiga musim secara beruntun, BRI punya alasan sendiri untuk tetap mendukung Liga 1.
Direktur Utama PT BRI Sunarso mengaku ada alasan khusus BRI menjadi sponsor Liga 1. BRI sebagai bank rakyat, sejalan dengan sepak bola sebagai olahraga rakyat.
"BRI punya tabungan rekening sampai 150 juta rekening, bukan rekening yang isinya besar, tapi kecil-kecil, kalau jadi sponsor, olahraga yang cocok? Y.a kalau olahraga mahal yang sampai alatnya ratusan juga ya tidak cocok," kata Sunarso di Jakarta, Selasa (26/6/2023).
Sunarso mencontohkan bagaimana sepak bola bisa dimainkan di stadion megah, stadion tidak megah, di kampung, hingga gang-gang sempit di kota.
"Jadi keputusan kita untuk pilih sepak bola sesuai, apa keuntungannya, ada nilai yang kita buat, dari mulai ekonomi sampai sosial," kata Sunarso.
BRI bergabung sejak Liga 1 saat pandemi Covid-19, dimana tidak ada pertandingan dengan penonton dan pertandingan pun digelar secara bubble.
"Kita tidak ngawur, karena melalui lembaga survey, ternyata liga tanpa penonton itu bisa sampai nilai Rp3 triliun," kata Sunarso.
Dua tahun berjalan, aktivitas pertandingan sepak bola pun mulai berangsur-angsur membaik. Ini pula yang membuat Sunarso yakin untuk BRI menjadi sponsor.
"Alhamdulillah perubahan ekonomi dalam satu putaran liga mencapai Rp9 triliun dan selama kompetisi membutuhkan tenaga kerja hingga 44 ribu orang," kata Sunarso.
Sunarso mengakui keuntungan soal menjadi sponsor tak melulu soal rupiah. Dalam indeks pencapaian sponsor itu, BRI mendapatkan peningkatan seperti brand awareness dan jumlah pengguna aplikasi.
Di sisi lain, BRI pun ingin memiliki kontribusi untuk peningkatan kualitas tim nasional Indonesia. Dia mengklaim kualitas timnas dipengaruhi oleh kualitas kompetisi.
"Membentuk timnas itu penting lewat proses yang benar, kalau negara lain kompetisi tetap berjalan meski pandemi, sehingga mereka tetap memilih 22 orang untuk timnas dari kompetisi yang sehat," kata Sunarso.
(hfp)