- Instagram Mario Gomez
Alasan Kuat Mario Gomez Bakal Latih Persib Bandung Lagi setelah Luis Milla Mundur, Di Tangan Pelatih Argentina Itu …
tvOnenews.com - Tepat sehari setelah Luis Milla menyatakan mundur sebagai pelatih Persib Bandung, eks pelatih Pangeran Biru Mario Gomez tiba-tiba mengunggah foto-foto saat dirinya menjadi pelatih klub kesayangan Bobotoh itu.
Unggahan tersebut pun dimaknai sebagai sebuah kode oleh para Bobotoh. Akankah Mario Gomez benar-benar kembali melatih Persib Bandung?
Menurut pengamat sepak bola Indonesia Binder Singh Permainan Persib Bandung saat dilatih Mario Gomez lebih dinamis. Mereka lebih banyak mengandalkan direct passing tapi hasil akhirnya lebih banyak merai kemenangan.
‘’Memang kemungkinan (Mario Gomez kembali melatih Persib) tetap terbuka tapi teman-teman perlu memahami juga pesan apa yang dia coba sampaikan di posting-an tersebut,’’ ungkap Binder, dikutip melalui kanal Youtube Bola Bung Binder, Senin (17/7/2023).
Unggahan tersebut memuat foto-foto saat Mario Gomez melatih Persib Bandung dengan latar belakang suporter yang hadir di dalam stadion.
‘’Kenangan saat-saat indah dalam hidup saya di Bandung, penggemar sangat penting dalam sepak bola dan kehidupan klub!,’’ tulis Mario Gomez dalam unggahannya, Minggu (16/7/2023).
Pesan yang dia tulis dalam unggahan tersebut seolah memberikan komentar atas apa yang sedang terjadi di tubuh Persib Bandung. Dimana para suporter mengeluhkan sistem tiket yang dikelola manajemen klub.
Maka wajar apabila banyak suporter yang mengaitkannya dengan kemungkinan kembali menjadi pelatih Persib Bandung.
Berapa persen kemungkinan Mario Gomez jadi pelatih Persib Bandung?
‘’(Namun) sejauh ini belum ada juga sinyal dari klub bahwa mereka akan mengontrak pelatih asing. Bisa juga nanti yang dipakai adalah pelatih lokal,’’ kata Binder.
‘’Jadi untuk sementara ini, saya pikir kembalinya Mario Gomez ke Persib Bandung ini persentasenya atau peluangnya masih 50-50. Kemungkinannya belum besar karena dia berikan pesan itu adalah tentang suporter,’’ imbuhnya.
Pesan itu, menurut Binder, mensinyalir tentang tidak penuhnya tribun penonton ketika Persib bermain di dua pertandingan kandang pertama mereka di awal musim ini.
‘’Dan seperti yang saya mengikuti perkembangan beritanya bahwa memang ada protes dari sebagian besar suporter Persib Bandung tentang sistem ticketing dari manajemen maka itu GBLA (Gelora Bandung Lautan Api) tidak full house,’’ terang Binder.
Seandainya GBLA full house mungkin situasinya akan berbeda mengingat musim lalu ketika Luis Milla masuk di awal musim, dia bisa membuat sebuah perubahan yang signifikan secara instan.
‘’Dan saya ingat pada saat itu support dari para suporter Persib Bandung itu sangat masif sangat luar biasa dan saya juga membaca bahwa banyak dari para suporter Persib Bandung ini yang memang percaya proses (Luis Milla dan timnya),’’ paparnya.
Apalagi jika GBLA full house maka akan tidak mudah bagi para tim lawan untuk menahan imbang Persib Bandung.
‘’Ini kita melihat Madura United dan juga Dewa United enak banget main di GBLA,’’ ujar Binder.
‘’Saya harapkan dari manajemen klub bisa juga mendengar keluhan dari suporter dan juga mencari sebuah solusi. Duduk bersama cari win-win situation,’’ tambahnya.
Selain itu banyak pula suara dari suporter yang menginginkan pengganti Luis Milla adalah pelatih lokal.
‘’Mau pelatih lokal mau pelatih asing yang penting itu bisa menyatukan para pemain dan juga membangun komunikasi yang baik,’’ terang Binder.
Selanjutnya yang tak kalah penting adalah dukungan dari para suporter Persib Bandung yang harus masif memberikan support secara positif.
‘’Jangan juga memberikan beban yang besar karena nanti dengan masuknya pelatih baru apakah itu lokal atau asing dia juga harus diberikan keleluasaan untuk bekerja,’’ jelasnya.
‘’Jadi jangan sampai meneror jangan kasih mereka support nanti lihat prosesnya seperti apa dan progresnya kapan tuh nanti muncul karena sekarang Persib harus memulai kembali dari nol,’’ imbuhnya.
Sejauh ini pelatih yang menurut Binder mendapat keleluasaan melatih di Liga 1 adalah Thomas Doll dan Bernardo Tavares.