- Dok Persib
Indra Thohir Geram Suporter Menyalakan Flare Saat Laga Persib All Stars Vs BVB Borussia Dortmund Legends
tvOnenews.com - Pelatih legendaris Persib Bandung, Indra Thohir merasa geram dengan tingkah laku sejumlah suporter yang tidak memiliki e-ticket memaksa masuk ke tribun selatan Stadion Siliwangi saat laga Persib All Stars menghadapi BVB Borussia Dortmund Legends, Minggu (11/9/2023).
Indra Thohir semakin kesal ketika para suporter itu turun ke lapangan, menyalakan flare, hingga mengganggu momen para pemain dari kedua tim untuk memberikan penghormatan kepada penonton.
"Bangsa kita ini susah memahami (aturan)," gumamnya dikutip dari rilis yang diterima, Senin (11/9).
"Itu juga yang menghambat kemajuan sepakbola kita. Itu (menyalakan flare) 'kan enggak boleh dilakukan. Kalau ditegur, malah balik marah. Sangat disayangkan. Itu soal mental, kita belum sepenuhnya paham soal etika," tambahnya.
Suasana Stadion Siliwangi. Foto: Dok Persib Bandung.
Pelatih yang membawa Maung Bandung juara edisi perdana Liga Indonesia 1994/1995 ini pun berharap insiden seperti ini tidak terulang lagi. Dia juga mengapresiasi langkah manajemen Persib yang terus mengedukasi suporter.
"Saya belum tahu ke depannya bagaimana. Semua itu 'kan berawal dari generasi ini. Kalau kakak-kakaknya ini bisa bagus, selanjutnya akan mengikuti. Manajemen sudah bagus melakukan edukasi, tapi itu juga harus terus dilakukan, tidak boleh berhenti," harapnya.
Senada dengan Indra Thohir, eks striker Persib di era 90-an, Kekey Zakaria menyesalkan kejadian seperti ini terjadi. Menurutnya, sepak bola harus bisa dinikmati semua kalangan tanpa khawatir dengan keselamatan.
"Suporter seharusnya sudah berbeda antara dulu dan sekarang. Mereka harus bisa lebih bijaksana dan mengikuti aturan. Dulu, saya masih main, tidak ada hal-hal seperti ini (penyalaan flare), tapi ini muncul sekarang saat saya sudah tua. Mudah-mudahan ke depannya ini tidak ada lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Persib All Stars kalah dari BVB Borussia Dortmund Legends dengan skor 0-4 melalui gol yang dicetak David Odonkor, Ibrahim Tanko, Jan Koller, dan Dede. (fan)