Apa Kabar Hariono? Gelandang Berambut Gondrong Kesayangan Suporter Persib Bandung, Begini Kondisinya Sekarang

tvOnenews.com - Pecinta sepak bola nasional khususnya suporter Persib Bandung tentunya masih ingat dengan sosok gelandang enerjik, Hariono.

Bagaimana tidak, Hariono menjadi salah satu gelandang yang tak tergantikan di lini tengah Persib Bandung sejak dilatih Jaya Hartono hingga Robert Alberts.

Total 11 musim masa pengabdian Hariono di Persib Bandung, mulai tahun 2008 sampai 2020 saat ia diboyong dari klub Liga 1 lainnya, Deltras Sidoarjo.

Namun, dengan alasan strategi hingga ingin memberikan kesempatan bermain kepada pemain muda, pelatih Persib Bandung Robert Alberts melepas Hariono pada 2020.

Setelah empat tahun berlalu memutuskan keluar dari Persib Bandung di Liga 1, bagaimana kabar Hariono sekarang?

Hariono yang lahir pada 2 Oktober 1985 memulai karier sepak bolanya bersama klub lokal Persida Sidoarjo tahun 2003 dan semusim setelahnya pindah ke Deltras Sidoarjo.

Hariono terbilang pemain yang serba lengkap. Pasalnya, ia bisa ditempatkan sebagai gelandang bertahan, gelandang tengah, hingga gelandang serang.

Di Deltras Sidoarjo, Hariono menjadi pemain andalan pelatih Jaya Hartono yang ketika itu membawa timnya menembus delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia 2007.

Kesuksesan Jaya Hartono bersama Deltras Sidoarjo membuat Persib Bandung memutuskan untuk mendatangkannya sebagai pelatih jelang Divisi Utama Liga Indonesia 2008.

Jaya Hartono kemudian memboyong sejumlah pemain andalannya semasa menukangi Deltras Sidoarjo, salah satunya Hariono.

Melansir dari laman Transfermarkt, Persib Bandung dikabarkan harus merogoh kocek hingga Rp1,74 miliar untuk menebus Hariono dari Deltras Sidoarjo pada 2008.

Dengan nominal yang terbilang besar di tahun tersebut, Hariono kemudian dibebankan dengan ekspektasi tinggi bisa menghadirkan prestasi bagi Persib Bandung.

Terbukti, ia menjadi salah satu pemain yang hampir menghabiskan sebagian kariernya di Persib Bandung yakni selama 11 musim sejak 2008 sampai 2020.

Bukan cuma itu, Hariono juga sukses mempersembahkan dua gelar untuk Persib Bandung yakni Liga Indonesia 2014 serta Piala Presiden 2015.

Bahkan saat masih memperkuat Persib Bandung, Hariono mendapat panggilan Timnas Indonesia dan kini telah mengemas 16 penampilan serta satu gol.

Maka dari itu, wajar rasanya apabila Hariono menjadi pemain kesayangan dari suporter Persib Bandung, Bobotoh berkat prestasi dan loyalitasnya selama 12 musim.

Kendati demikian, ketika Hariono mulai memikirkan menyudahi kariernya di Persib Bandung pada usia 35 tahun, pelatih saat itu Robert Alberts memilih untuk mendepaknya.

Ketika itu, Robert Alberts tak memperpanjang kontrak Hariono pada 2020 dengan alasan ingin memberikan kesempatan kepada pemain muda Persib Bandung.

Hariono bahkan tak kuasa membendung kesedihannya saat memainkan laga terakhirnya bersama Persib Bandung di Liga 1 musim 2019.

Ia kemudian mengirimkan pesan kepada seluruh suporter Persib Bandung yang hadir langsung di stadion untuk pamit dan berharap bisa kembali ke klub tersebut.

Kabar Hariono Sekarang

Usai cabut dari Persib Bandung, Hariono bergabung dengan Bali United. Sebagian penggemar bahkan mengatakan jika sang pemain sudah habis masanya.

Hariono saat membela Persib Bandung (Source: Viva)

Namun, Hariono justru berhasil mempersembahkan gelar Liga 1 2021/2022 serta tampil di babak penyisihan grup AFC Cup 2019/2020.

Di usianya yang sudah tak muda lagi, Hariono sering diturunkan oleh pelatih Stefano Cugurra Teco dengan 33 penampilan dalam tiga musim terakhir.

Akan tetapi, Bali United tak memperpanjang kontrak Hariono dan melepas eks Persib Bandung itu ke klub Liga 2 PSIM Yogyakarta pada musim 2023 silam.

Menginjak usia 38 tahun, Hariono menjadi pengatur irama di lini tengah PSIM Yogyakarta yang juga ditunjuk sebagai kapten tim oleh pelatih Kas Hartadi di Liga 2 2023/2024.

Meski demikian, Hariono yang telah mencatatkan 17 laga belum mampu membawa PSIM Yogyakarta promosi ke Liga 1 musim lalu.

Menatap Liga 2 musim depan, Hariono dipercaya oleh Kas Hartadi untuk memimpin PSIM Yogyakarta yang menargetkan promosi ke Liga 1. (han)