- Tim tvOnenews - Muhammad Bagas
Bukan Tak Mau Main di JIS atau GBK, Ini Alasan Persija Kesulitan Bermain di Jakarta
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Utama Persija Jakarta,, Mohamad Prapanca, menjelaskan alasan skuad Macan Kemayoran kerap kesulitan bermain di Jakarta.
Seperti yang diketahui, Persija sempat beberapa kali tak menggelar laga kandang di Jakarta seperti semestinya.
Dari lima pertandingan kandang yang sudah dimainkan Persija musim ini, hanya tiga laga yang dapat dimainkan di Jakarta, yakni pertandingan kontra Barito Putera, Persis Solo, dan Dewa United.
Lalu, skuad Macan Kemayoran tercatat menggelar dua laga kandang di luar Jakarta, tepatnya saat menjamu PSM Makassar dan Madura.
Rizky Ridho cs melakoni laga kandang kontra PSM Makassar di Stadion Sultan Agung, Bantul pada 29 September 2024.
Sedangkan Madura United, pasukan asuhan Carlos Pena itu menggelar laga di Stadion Pakansari, Bogor dalam pekan ke-10 Liga 1 2024/2025.
Padahal, Persija awalnya gembar-gembor bahwa Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi kandang permanen di musim ini.
Terkait alasan Persija yang beberapa kali tak menggelar laga kandang di Jakarta, Mohamad Prapanca selaku Direktur Utama langsung angkat bicara.
- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
Menurut Prapanca, Persija sejak awal telah melakukan komunikasi dengan pihak JIS dan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Namun, Prapanca mengatakan bahwa ada masalah terkait dengan pihak pengelola stadion saat di tengah bergulirnya kompetisi Liga 1.
“Dalam perjalanan, mereka (JIS dan SUGBK) punya kontrak yang tidak bisa digeser begitu saja," ujar Prapanca dalam acara Ngopi Bareng Persija di Persija Store pada Jumat (8/11/2024) sore WIB.
"Karena mereka kan sudah punya sistem daring untuk booking sewa fasilitas yang ada di sana, sedangkan jadwal kita keluarnya di pertengahan tahun,” tambahnya.
Prapanca menjelaskan kendala yang dimaksud terkait jadwal liga yang baru keluar pada pertengahan tahun sehingga menjadi sebuah masalah dalam tahap penyesuaian.
Bentrokan antara jadwal yang telah disusun pihak pengelola dengan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 menjadi alasan Persija kesulitan berlaga di Jakarta, khususnya di JIS.
"Kesulitannya adalah mereka, pengelola, membuat jadwal sejak Desember (2023) sedangkan kami mendapatkan jadwal pada Juli (2024)," jelas Prapanca.
"Tetapi kami sudah memberikan jadwal untuk dua tahun ke depan, termasuk musim ini, jadi tiga tahun. Bahwa ini jadwal tidak akan berubah, sehingga tidak ada alasan bagi mereka bahwa ini sudah disewa (oleh pihak lain),” lanjutnya.
Perihal wacana untuk mengontrak JIS dalam jangka waktu lama seperti yang pernah dilakukan oleh Pelita Jaya di Stadion Lebak Bulus, Prapanca menyebut hal itu sulit diwujudkan.
Menurutnya, hal itu akibat JIS dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sehingga sangat tidak efektif dari segi finansial untuk menyewa atau mengelola stadion dalam jangka panjang.
Prapanca juga menyebut bahwa pihaknya memang sedang berusaha membangun stadion sendiri di Jakarta dengan menarik pihak luar sebagai investor.
"Terlalu dini untuk untuk membicarakan itu. Tapi, bahwa mimpi saya adalah bahwa kami juga capek sebagai klub selalu harus mengontrak, istilahnya mengontrak rumah, baik di JIS maupun SUGBK," pungkas Prapanca. (igp/fan)