Greg Nwokolo Bandingkan Timnas Indonesia Masa Lalu dengan Era Shin Tae-yong: Dulu Pemain Seperti "Hello Kitty"

Jakarta, tvOnenews.com - Eks striker Arema FC, Greg Nwokolo membongkar perbedaan Timnas Indonesia saat dirinya masih aktif dengan zaman kepelatihan Shin Tae-yong saat ini.

Greg mengatakan menyoroti mental pemain yang mengalami perubahan sangat signifikan.

Untuk diketahui, Greg Nwokolo merupakan pemain berpaspor Nigeria.

Dia kemudian dinaturalisasi PSSI pada Oktober 2011 lalu.

Greg sendiri sebenarnya tidak darah keturunan Indonesia. Namun, dia bisa dinaturalisasi menjadi WNI karena memenuhi syarat tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.

Singkat cerita, setelah banyaknya jam terbang serta bukti ketajamannya di kompetisi Tanah Air, Greg Nwokolo kemudian mendapat kesempatan bergabung ke Timnas Indonesia pada 2013.

Debut Greg Nwokolo bersama Skuad Garuda terjadi pada kualifikasi Piala Asia 2015 saat menghadapi Arab Saudi, 25 Maret 2013.

Sayang, kariernya di level timnas tidak sebegitu cemerlang dibanding di level klub. Meski demikian, Greg mencatatkan memiliki delapan caps bersama Timnas Indonesia.

Greg Nwokolo sendiri sudah merasakan banyak ditangain pelatih top saat berseragam Timnas Indonesia mulai dari Jacksen F Tiago hingga Simon McMenemy.

Namun menurutnya, kualitas mental pemain Timnas Indonesia baru sangat terlihat berubah pada era kepelatihan Shin Tae-yong kali ini.

Eks penggawa Persija Jakarta itu bahkan secara blak-blakan mengatakan pemain Timnas Indonesia dahulu tidak memiliki mental yang kuat.

Dia bahkan tidak segan mengatakan mental para pemain pada era itu seperti "hello kitty'' yang ibaratnya lemah seperti perempuan.

"Sekarang mereka (para pemain) ketemu karakter kaya Shin Tae-yong mereka mau kerja. Jaman aku di Timnas semua manja. Dimarahin sedikit kaya Hello Kitty," ungkap Greg di PodSea.

"Pelatih harus ganti, manajemen harus ganti. Selalu begitu," lanjutnya.

"Sekarang Pak Erick (Thohir) datang bawa Shin Tae-yong yang menuntut para pemain untuk bekerja keras," ujarnya lagi.

"Ini sepakbola. Sepakbola bukan untuk "Hello Kitty", sepakbola buat laki-laki yang punya mentalitas," tegasnya. (aes)