Pelatih Persib Buka Suara Soal IQ Pemain Lokal Indonesia.
Sumber :
  • tvOnenews/Dwi RB

IQ Pemain Lokal Jadi Sorotan, Pelatih Persib Sebut Bakat Bagus Percuma Jika Football IQ Tak Diasah

Selasa, 21 Januari 2025 - 14:06 WIB

Bandung, tvOnenews.com - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menyoroti Football IQ pemain-pemain lokal dan cara mereka berpikir cepat dalam situasi kritis. 

Bojan Hodak menilai hal ini harus diasah sejak dini karena terbentuk lewat proses yang panjang. 

Bojan menilai untuk talenta, pemain Indonesia memiliki bekal yang bagus, tapi tidak cukup matang dari saat memasuki fase karir profesional.

Masalah ini juga menurutnya tidak hanya dialami di Indonesia. Tapi di Asia Tenggara hingga sebagian besar kawasan Asia, kompetisi usia dini bagi para anak-anak belum diperhatikan secara serius.

"Jadi di Indonesia, banyak pemain-pemain berbakat, namun yang menjadi masalah adalah pengembangannya. Ini terjadi di seluruh Asia, dan berkali-kali saya mengatakan masalah yang sama juga ada di Malaysia," ujar Bojan Hodak saat diwawancara di Stadion GBLA, Bandung, Selasa (21/1/2025).

Bojan merupakan sosok yang sudah cukup mempunyai pengalaman menjadi pelatih di Asia Tenggara. Dia bahkan sempat mengasuh tim nasional kelompok usia Malaysia dan kendala yang dirasakannya sama.

Hal ini berbeda jauh dengan kondisi di Eropa yang lebih maju kultur sepak bolanya. Menurutnya kompetisi untuk anak-anak dengan sistem liga sudah dimulai sejak usia delapan tahun, sehingga para talenta-talenta muda ini sudah terbiasa di laga kompetitif.

"Saat saya bekerja, masalahnya sama di sini karena masalahnya adalah anak-anak di sini mulai bermain terlalu terlambat. Saya selalu membandingkan, anak saya sekarang di Eropa. Mereka mulai bermain pada usia delapan tahun. Mereka sudah punya liga lokal. Jadi mereka bermain dalam pertandingan kompetitif," ujarnya.

Jika mengacu pada kompetisi di Indonesia saat ini, liga untuk anak-anak baru dimulai pada usia U-16, dalam kompetisi Elite Pro Academy. Menurutnya anak-anak sudah harus bermain di laga kompetitif dengan sistem liga sejak dini dan tampil sekitar 30 laga setiap tahunnya.

"Maka ketika pemain berusia 16 atau 18, masa sudah memiliki 250 atau 300 pertandingan kompetitif. Jadi inilah mengapa anak-anak lokal di sini tertinggal. Dan juga jumlah jam latihan," tutur pelatih Persib asal Kroasia ini.

Banyaknya jumlah laga kompetitif sejak dini dinilai Bojan akan banyak mengasah kemampuan anak-anak. Bukan hanya dari aspek skill, tapi bagaimana cara mereka berpikir cepat ketika berada dalam tekanan dan cara mengambil keputusan.

"Anda akan menemukan bahwa mereka sebenarnya jauh tertinggal secara teknis dan taktis. Masalah yang pertama, jika anda melihat pemain-pemain di Eropa, bagaimana mereka menerima, bagaimana saat mengoper bola. Ini teknik yang penting," jelasnya.

"Pemain Indonesia terkadang selalu butuh sentuhan ekstra. Sentuhan ekstra membuat lawan punya waktu tambahan untuk menekan anda. Ini masalah dasarnya. Inilah mengapa di usia muda kita tak bisa mengejar Eropa dan Amerika Selatan. Jadi ini adalah masalah terbesar," pungkas Bojan Hodak.

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
11:40
02:59
21:54
00:57
20:44
01:26
Viral