Kenapa Liverpool Sering Kalah Lawan Tim Kecil tetapi Perkasa Jumpa Klub Besar Liga Inggris?

Jakarta, tvOnenews.com - Liverpool untuk kesekian kalinya mengalami hasil negatif di Liga Inggris. The Reds kalah 0-1 dari Bournemouth dalam laga pekan ke-27, di Stadion Vitality,  Sabtu (3/12/2023). 

Liverpool tak berdaya kendati diperkuat barisan pemain andalan. Mohamed Salah, Darwin Nunez, hingga Virgil van Dijk tampil sejak menit pertama. 

Padahal, di atas kertas Liverpool lebih superior daripada Bournemouth. Selain berkaca dari materi pemain, The Reds juga lebih oke dari segi mental ketimbang sang lawan. 

Liverpool tampil perkasa sebelum melawat ke merkas Bournemouth. Manchester United yang dalam performa impresif dihajar skuad Jurgen Klopp tujuh gol tanpa balas. 

^{Dok. Liga Inggris}

Di sisi lain, Bournemouth sempat mengalami tren buruk. Mereka dalam dua laga terakhir selalu menderita kekalahan di Liga Inggris.

Liverpool sejatinya bisa mendulang poin penuh ketika melawat ke markas Bournemouth, jika menilik fakta-fakta di atas.  Namun, The Reds malah kembali melempem kala bersua tim-tim semenjana. 

Liverpool sudah sering kehilangan poin ketika melawan tim-tim kecil Liga Inggris sepanjang musim ini. Bournemouth, Nottingham Forest, Wolves, hingga tim penghuni zona degradasi, yakni Leeds United, merupakan barisan klub papan bawah Liga Inggris yang mampu mencuri tiga poin dari The Reds. 

Performa Liverpool pun menuai anomali. Mohamed Salah dan kawan-kawan justru tampil perkasa ketika menghadapi tim-tim dengan materi skuad kelas dunia. Manchester United merupakan klub besar terakhir Liga Inggris yang dilahap The Reds. 

Sebelum MU, Liverpool juga menang 2-1 ketika melawat ke markas Tottenham Hotspur. Roberto Firmino dan kawan-kawan juga menang 1-0 atas Manchester City. 

Anomali performa Liverpool bukan hanya musim ini saja. Beberapa musim sebelumnya, tim peraih enam trofi Liga Champions itu juga acap kali gurem ketika bersua tim kecil.

Lantas, apa kira-kira penyebab skuad Jurgen Klopp suka melempem?

Alasan Liverpool Sering Kalah Lawan Tim Kecil

^{Dok. Liverpool}

Eks pemain bertahan Liverpool, Sami Hyypia, membeberkan analisis soal buruknya performa Liverpool ketika bersua tim-tim kecil Liga Inggris. Dia menilai salah satu penyebab Liverpool sering keok karena taktik bertahan tim lawan. 

Liverpool kesulitan setiap bersua tim-tim kecil karena kesulitan membongkar pertahanan mereka. Namun, situasi demikian tidak terjadi ketika menghadapi klub besar yang memiliki identitas permainan di atas lapangan. 

"Klub papan atas itu yakin. Mereka percaya dengan kemampuan yang dimiliki untuk menyerang, daripada diam menunggu dengan bertahan," ujar Hyypia. 

"Namun, situasi itu tidak terjadi dengan tim kecil. Mereka harus bertahan dengan sembilan pemain di area kotak penalti. Ketika itu terjadi, tentunya sulit dikalahkan," tutur Hyypia.

"Anda pun bisa menjadi frustrasi, terutama ketika tidak dalam kondisi terbaik. Anda harus memanfaatkan momentum dengan benar. Jika gagal, serangan balik atau siutasi bola mati bisa berakibat fatal. Anda akan kemasukan gol. Dalam kondisi tertinggal pun bakal semakin sulit," lanjut Hyypia.

"Akan tetapi, Manchester United, Tottenham, hingga City, mereka memainkan skema permainan sendiri melawan semua tim. Mereka bermain dengan gayanya, tidak peduli siapa lawannya. Menurut saya, itulah yang membuat Liverpool bermain lebih baik melawan tim-tim besar," kata Hyypia.