Sheikh Mansour dan Pep Guardiola.
Sumber :
  • instagram/@hhmansoor

Diduga Melanggar FFP, Begini Awal Mula Investigasi yang Dilakukan Liga Primer Inggris pada Manchester City

Selasa, 7 Februari 2023 - 00:08 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Baru-baru ini sebuah kabar mengejutkan mengguncang jagat sepak bola Inggris setelah pihak dari Liga Primer Inggris mendakwa jika Manchester City telah melakukan pelanggaran sejumlah aturan keuangan atau Financial Fair Play (FFP) setelah melakukan penyelidikan selama empat tahun.

Melalui pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh pihak Liga Primer Inggris dikatakan kalau Manchester City diduga tidak memberikan informasi yang akurat terkait dengan pendapatan klub seperti sponsor dan biaya operasional selama sembilan tahun terakhir. 

Akibat dugaan dari hasil penyelidikan tersebut Manchester City dikabarkan bisa saja mendapatkan berbagai hukuman berat mulai dari pengurangan poin hingga dikeluarkan dari Premier League jika semua dugaan tersebut terbukti benar.

"Sesuai dengan Peraturan Liga Premier W.82.1, Liga Premier mengonfirmasi bahwa hari ini telah merujuk sejumlah dugaan pelanggaran Peraturan Liga Premier oleh Klub Sepak Bola Manchester City (Klub) ke Komisi di bawah Liga Premier. Aturan W.3.4," tulis Premier League dikutip dari situs resminya.

Awal Mula Liga Primer Melakukan Investigasi pada Manchester City 

Pada tahun 2018 lalu, sebuah media dari Jerman, Der Spiegel, menerbitkan sebuah rilis yang berisi sebuah penyelidikan yang didasari dari sebuah karya seorang peretas komputer dari Portugal, Rui Pinto yang berhasil meretas akun email berbagai klub sepak bola dan agen.

Der Spiegel menerbitkan sejumlah artikel yang mengklaim kalau Manchester City telah melakukan pelanggaran atas aturan Financial Fair Play (FFP) secara terang-terangan.

Artikel yang diterbitkan oleh Der Spiegel itu bersumber dari salah satu narasumber Footbal Leaks yang mengklaim kalau Manchester City melakukan kesepakatan sponsor senilai jutaan Poundsterling dengan sejumlah perusahaan Abu Dhabi milik Sheik Mansour yang juga merupakan pemilik The Cityzen. 

Kisah yang diterbitkan oleh Der Spiegel itulah yang membuat pihak Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) melakukan penyelidikan pada Manchester City atas dugaan pelanggaran aturan keuangan atau Financial Fair Play dan itu juga lah yang menjadi awal mula penyelidikan yang dilakukan Liga Premier Inggris.

Pada tahun 2019 lalu Pihak dari UEFA melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran FFP yang dilakukan oleh Manchester City tersebut. Bahkan setahun berikutnya UEFA pun menjatuhkan hukuman kepada Manchester City berupa hukuman larangan bermain di kompetisi Eropa selama dua tahun dan denda sebesar 30 juta Euro setelah melewati proses yang panjang.

Merespon hukuman tersebut Man City pun membawa kasus tersebut ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) dan mempertanyakan proses investigasi yang dilakukan oleh UEFA bersikeras bahwa mereka tidak melakukan kesalahan dan pelanggaran aturan FFP.

Banding dari Manchester City pada saat itu pun membuahkan hasil dan larangan dibatalkan dan denda dikurangi menjadi 10 juta euro. Dalam sidang tersebut, panel menemukan sebagian besar pelanggaran yang dituduhkan tidak ditetapkan atau waktunya dilarang, yang berarti hal itu terjadi terlalu lama sehingga UEFA tidak dapat melakukan apa-apa.

Perbedaan aturan Liga Primer dan UEFA

Melansir dari laman Sky Sports, seorang pakar keuangan sepak bola bernama Kieran Maguire mengatakan kalau perbedaan aturan antara Liga Primer Inggris dan UEFA terdapat pada undang-undang pembatasan yang membatasi ketersediaan bukti pelanggaran selama lima tahun dan Liga Primer tidak memiliki aturan tersebut.

"UEFA memiliki aturan tentang dari mana bukti berasal dan itu tidak boleh berasal dari sumber ilegal. Jika anda melihat buku pegangan Liga Primer, itu menyatakan bahwa sumber data dan bukti tidak relevan sejauh yang mereka ketahui. Meskipun ini mungkin merupakan bagian dari pertahanan Manchester City bahwa beberapa bukti yang akan diberikan oleh Liga Premier berasal dari sumber yang tidak tepat dan kurangnya kredibilitas dengan bukti tersebut." ungkap Kieran

Bahkan Kieran menduga kalau bukti yang diajukan oleh  Liga Premier kepada komisi independen pada akhirnya berasal dari Football Leaks, Der Spiegel, dan peretas Portugal Rui Pinto

"Itu adalah bagian dari strategi keseluruhan Liga Premier untuk mengumpulkan bukti, terutama ketika mereka merasa itu tidak dapat diperoleh dari klub sepak bola itu sendiri."

Pernyataan Resmi Manchester City terkait Dugaan Pelanggaran FFP

Dalam pernyataan yang disampaikan di situs resmi Manchester City, pihak klub terkejut dengan dugaan yang diberikan Liga Inggris

"Manchester City FC terkejut dengan dikeluarkannya dugaan pelanggaran Peraturan Liga Premier ini, terutama mengingat keterlibatan yang luas dan sejumlah besar materi terperinci yang telah disediakan oleh EPL," tulis Man City. 

The Cityzen juga menyatakan siap menghadapi tuntutan ini dan berharap Liga Inggris bisa bertindak secara adil. 

"Klub menyambut peninjauan masalah ini oleh Komisi independen, untuk mempertimbangkan secara tidak memihak seluruh bukti tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya. Karena itu kami berharap masalah ini dihentikan untuk selamanya," tulisnya. (akg)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral