- @mancity
Manchester City Hadapi Sanksi Serius, Pep Guardiola Lontarkan Pernyataan Keras
tvOnenews.com – Pep Guardiola menegaskan kesetiaan kepada Manchester City. Sang pelatih ingin tetap fokus mengejar gelar juara meski City menghadapi ancaman pengurang poin.
Manchester City menghadapi dugaan telah melakukan lebih dari 100 pelanggaran peraturan keuangan Financial Fair Play (FFP) oleh operator Liga Inggris. City terancam menjalani sanksi pengurangan poin bahkan degradasi dari strata teratas Inggris.
Pelatih City, Guardiola, sebelumnya pernah berkata bahwa ia akan segera hengkang jika manajemen berbohong, terkait tudingan bahwa klub telah melanggar peraturan Financial Fair Play (FFP).
Masa Depan Pep Guardiola
Skandal besar melanda Manchester City. Berdasarkan penyelidikan terhadap banyak dokumen, jaksa olahraga Inggris mendakwa City bersalah melanggar banyak peraturan keuangan, yang terentang antara musim 2009-2010 sampai 2017-2018.
Komisi independen menuding City memalsukan laporan keuangan, terutama tentang besaran gaji pemain, yang telah melewati ambang batas tertinggi. Pendakwa menuduh manajemen yang berbasis di Stadion Etihad telah melakukan lebih dari 100 pelanggaran.
Jika terbukti bersalah, City menghadapi banyak kemungkinan hukuman. Sanksi pengurangan poin akan berlaku terhadap hasil dari sejumlah waktu yang sudah berjalan sehingga bisa membatalkan gelar juara Liga Inggris dalam beberapa musim.
Penerapan sanksi terhadap musim yang sedang berjalan pun akan mempersulit City dalam persaingan merebut gelar juara Premier League 2022-2023. The Cityzens malah mungkin terdegradasi dari strata teratas Liga Inggris.
Lalu bagaimana sikap penggawa City, khususnya pelatih Pep Guardiola?
Janji Loyalitas Pep Guardiola
Pada Februari 2020, City mendapat sanksi skors selama dua tahun tidak boleh mengikuti kompetisi Eropa. UEFA menilai Tim Manchester Biru melakukan banyak pelanggaran serius terhadap FFP. Namun Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) kemudian mencabut sanksi.
"Pemikiran pertama saya ialah bahwa kami telah dikutuk," kata Pep Guardiola pada konferensi pers menjelang pertandingan City melawan Aston Villa Liga Inggris.
"Jika kami bersalah, kami akan menerima keputusan operator Liga Inggris. Namun apa yang terjadi jika situasi yang sama seperti (kasus) UEFA terjadi dan kami tidak bersalah? Apa yang dapat dilakukan untuk merestorasi atau membayar kembali kerusakan kami," tambah Pep.
Lantas akankah Josep Guardiola bertahan di City setelah memperpanjang kontraknya di Stadion Etihad sampai 2025. Sejak datang pada 2016, Guardiola mengalami masa kerja terlama dalam kariernya ketimbang di Barcelona dan Bayern Muenchen.
Benarkah Pep pergi seperti janjinya saat tiba dulu bahwa ia akan hengkang bila manajemen City, termasuk kawan lamanya, Ferran Soriano dan Txiki Begiristain, berbohong soal pengelolaan keuangan?
"Saya tidak pindah dari kursi ini. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa saya ingin bertahan. Kadang saya ragu karena tujuh atau delapan tahun merupakan waktu yang panjang, namun saat ini saya tidak mau pergi," tutur mantan pemain nasional Spanyol.
"Orang-orang berkata, "mereka membohongi kamu." Mengapa tidak membohongi saya? Lihat apa yang terjadi di UEFA? Sekarang sama saja. Mengapa saya tidak percaya kepada orang-orang saya dan mempercayai CEO klub-klub lain?' tegas Guardiola.
Fokus ke Premier Legue
Sepanjang kiprah di Manchester City, Pep Guardiola telah mempersembahkan empat gelar juara dari enam trofi Premier League yang masuk ke etalase Stadion Etihad.
Namun kini juara bertahan tidak tampil dalam performa terbaik. Akibat menelan tiga kekalahan dari enam pertandingan terakhir, City tertinggal 5 poin dari pemuncak klasemen Liga Inggris, Arsenal.
Namun Guardiola yakin, para pemainnya akan fokus pada target tim. "Ketika pertandingan kembali dimainkan, orang-orang kembali melakukan pekerjaan. Para pemain di lapangan, dan para pengacara di persidangan," yakin pria asli Catalan.
Sesudah kalah oleh Tottenham Hotspur pada 05 Februari 2023, Manchester City kembali ke Liga Inggris dengan akan melawan Aston Villa pada Minggu, 12 Februari.
Pasukan Pep Guardiola kemudian mendatangi rival utama Arsenal pada jadwal tengah pekan, Rabu, 15 Februari. Manchester City lalu melawan Nottingham Forest sebelum berkompetisi di Liga Champions dengan menemui tim Jerman, RB Leipzig. (raw)