Selesai di Timnas Indonesia, Tanda-tanda Pelatih Shin Tae-yong Bakal Merapat ke Klub Vietnam Hanoi FC Terungkap

Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Shin Tae-yong resmi dipecat PSSI sebagai kepala manajer Timnas Indonesia. Juru taktik asal Korea Selatan itu kini mendapat sorotan media Vietnam.

Thethao247.vn-media Vietnam melaporkan tanda-tanda kemungkinan Shin Tae-yong segera bekerja kembali sebagai pelatih.

Klub ibu kota Vietnam, Hanoi FC saat ini tengah mengalami masa sulit seusai mengalami kekalahan mengejutkan dari Dong Thap di babak 16 besar Piala Nasional 2024/2025.

"Meski berperingkat lebih tinggi, tim ibu kota tetap tertahan di pertahanan lawan. Mereka gagal mencetak gol ke gawang Dong Thap dan terpaksa melakukan adu penalti untuk menentukan kemenangan. Di sini, dua pemain dari tim tuan rumah gagal melakukan tembakan penalti, menyebabkan tim menerima kekalahan terakhir 3-4," tulis thethao247.vn dilansir Selasa (14/1/2025).

Tak hanya di Piala Nasional, performa Hanoi FC di V-League musim 2024/25 juga cukup buruk. Setelah 9 putaran pertama, mereka hanya memiliki 14 poin dan untuk sementara berada di peringkat ke-6. 

Hasil itu terjadi saat pelatih asal Jepang Daiki Iwamasa mengucapkan selamat tinggal kepada tim. 

Banyak fans yang kecewa dengan penampilan buruk Hanoi FC. M

Mereka menilai tim ibu kota membutuhkan pelatih asing jika ingin kembali tampil prima.

"Sosok yang direkomendasikan fans untuk Hanoi FC adalah pelatih Shin Tae-yong yang baru saja meninggalkan sepak bola Indonesia," tambahnya.

Di forum jejaring sosial, penggemar memposting foto parodi pelatih Shin Tae Yong yang datang untuk memimpin Hanoi dengan baris status.

"Satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Hanoi saat ini", atau diposting di halaman pribadi Shin Tae-yong.

"Orang yang dipilih Hien paling perlu dihubungi saat ini"...

Namun, ini bukanlah skenario yang tidak mungkin terjadi. Setelah meninggalkan Indonesia, pelatih Shin Tae-yong diperkirakan akan beristirahat cukup lama sebelum kembali bekerja. 

Selain itu, gaji seorang pelatih asal Korea Selatan itu sangat tinggi, hingga 1,5 juta USD/tahun. Di Vietnam, hampir tidak ada tim yang mampu membayar jumlah tersebut.(lgn)