- instagram @m10_official
Mesut Oezil Terpana Dengar Shalawat Badar di Masjid Istiqlal
Jakarta – Mesut Oezil, pemain Muslim Jerman keturunan Turki, kehilangan kata-kata saat menyaksikan ribuan jamaah serentak melantunkan shalawat badar di dalam Masjid Istiqlal, Jumat (27/05/2022).
“Alhamdulillah” – tulis Mesut Oezil pada unggahan di akun media sosialnya, sebagai komentar terhadap situasi di Masjid Istiqlal, Jakarta, saat ia hadir pada Shalat Jumat. Oezil tidak punya kata-kata lain dan terpana ketika jamaah secara spontan mengumandangkan pujian-pujian untuk Nabi Muhammad SAW.
Sebagai pengganti untuk tepuk tangan dan sorakan yang tak pantas dilakukan di dalam masjid, jamaah lantas melantunkan shalawat badar untuk menghormati kehadiran Mesut Oezil, pemain Muslim anggota tim nasional Jerman kala jadi juara Piala Dunia 2014, yang terkenal kerap mempromosikan Indonesia.
Selain video yang memperlihatkan jamaah bershalawat, Oezil juga mengunggah foto yang menampilkan ia sedang berdoa dan melaksanakan shalat Jumat. Pemain kelahiran Gelsenkirchen, Jerman, 15 Oktober 1988, mengenakan kopiah atau songkok yang merupakan penutup kepala khas laki-laki Nusantara.
Istri Oezil Turut Menanggapi
Unggahan Oezil mendapat tanggapan dari ribuan pengikutnya di Instagram. Istrinya, Amine Gulse pun turut memberi reaksi dengan ikon tangan tanda berdoa dan ekspresi senyum.
Shalat Jumat di Masjid Istiqlal, yang terletak di pusat Jakarta, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kunjungan Mesut Oezil selama di ibukota Indonesia sejak Selasa (24/05/2022). Ia juga bertemu Menteri Perekonomian Kreatif, Sandiaga Uno, dengan tujuan berkolaborasi untuk mempromosikan Indonesia.
Meski lahir dan besar di Jerman, Mesut Oezil termasyhur sebagai pemain Muslim yang taat menjalankan ibadah. Ia kerap berdoa sebelum dan sesudah pertandingan. Oezil juga kerap menyumbang dalam bentuk infaq dan shadaqah bagi sesama umat Muslim di seluruh dunia, terutama di kawasan Asia.
Selama kariernya, Oezil memperkuat klub-klub besar, mulai dari Schalke di kota asal kelahirannya, lalu Werder Bremen, sebelum ia merantau ke luar negeri dengan bergabung Real Madrid dan Arsenal. Sang playmaker lalu bergabung klub asal negeri leluhurnya dengan menjadi kapten Fenerbahce di Turki. (raw)