- instagram @afaseleccion
Setelah Juara Finalissima, Mengapa Argentina Malah Rombak Tim?
San Mames, Spanyol – Sukses merebut Finalissima 2022 dengan mengalahkan juara EURO 2020, Italia, mengapa Argentina (pemenang Copa America 2021) malah merombak tim menjelang Piala Dunia 2022?
Argentina menikmati kemenangan meyakinkan pada Finalissima 2022 setelah memukul telak Italia, 3-0, pada 01 Juni 2022. Pesta di Stadion Wembley, London, Inggris, menguatkan kepercayaan diri tim arahan Lionel Scaloni untuk melanjutkan jadwal pertandingan persahabatan resmi FIFA pada 05 Juni 2022.
Juara Finalissima 2022 akan menerima Estonia pada Ahad (05/06/2022) malam, di San Mames, Spanyol, yang menjadi area pemusatan latihan tim nasional Argentina selama di Eropa. Albiceleste membatalkan laga dengan Israel setelah menerima surat permohonan bersimpati dari rakyat Palestina.
Lantaran bertajuk pertandingan persahabatan, apalagi Estonia bukan tim besar dan menempati hanya peringkat ke-110 dunia, Argentina (yang mengisi ranking ke-4 FIFA) bermaksud melakukan uji coba kekuatan. Pelatih Scaloni berencana merombak tim dengan menyisakan hanya beberapa pemain inti.
Kiper Emilanio “Dibu” Martinez tidak akan berdiri di depan gawangnya. Dibu Martinez minta izin berlibur setelah menjalani musim melelahkan di klubnya, Aston Villa. Posisi nomor 1 akan kembali ke sarung tangan Franco Armani yang lebih senior atau dua kiper muda, Geronimo Rulli dan Juan Musso.
Leandro Paredes melanjutkan proses pemulihan cedera setelah tidak tampil juga pada Finalissima 2022 meski ikut dalam rombongan ke London tapi tidak tercantum dalam daftar susunan pemain. Gelandang Paris Saint-Germain absen menemani dua kawan seklubnya, senior Angel Di Maria dan Lionel Messi.
Scaloni juga tidak menyertakan dua pemain depan bernama keluarga sama, Angel Correa dan Joaquin Correa. Ada kemungkinan pelatih menggilir anak buah untuk menemani kapten Lionel Messi di barisan terdepan. Lautaro Martinez tetap jadi pilihan utama, namun ada peluang juga buat penyerang lain.
Cari Pengganti Aguero
Posisi Kun Aguero sangat penting dalam karier Messi. Leo dan Kun sudah main bareng dan jadi juara bersama sejak Piala Dunia U-20 pada 2005, Olimpik 2008, dan Copa America 2021.
"Saya rindu Kun dalam segala hal. Saya sangat suka bermain dengan ia. Saya berada di samping ia sepanjang hari. Kami bangun bersama, kami pergi tidur bersama dan kenyataannya adalah ya, saya merindukan ia," tandas Lionel Messi tentang sahabatnya sejak tim nasional junior Argentina.
Paulo Dybala pun menunggu kesempatan jadi starter. Setelah membobol gawang Italia dengan satu sentuhan Leo Messi, Dybala berharap bisa memberi lebih banyak kontribusi, sesudah mencetak gol ketiga dalam 33 pertandingan internasional, dan membuktikan diri bisa main bareng sang kapten Messi.
“Bisa main bareng Messi” jadi faktor penting bagi siapa pun yang ingin masuk jadi anggota Scaloneta (julukan tim binaan Lionel Scaloni) karena sang pelatih makin yakin, setelah Copa America 2021 dan Finalissima 2022, Argentina layak jadi juara Piala Dunia 2022 dengan kepemimpinan Lionel Messi. (raw)