- instagram @rohitchandthakuri32
Ribut dengan Pelatih Kuwait, Pemain Nepal yang Sangat Kenal Indonesia Absen Lawan Timnas
Kuwait City, Kuwait – Timnas pantas jadi unggulan dan memanfaatkan situasi Nepal, yang datang ke Kuwait dalam keadaan tak solid dan tanpa pemain yang sangat kenal Indonesia. Siapa?
Tim nasional (timnas) sepakbola Indonesia berdiri pada situasi lebih menguntungkan daripada lawan menyongsong pertandingan ketiga Grup A putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2023. Timnas menempati peringkat kedua dengan 3 poin. Nepal belum beranjak dari posisi terbawah dan belum meraih poin.
Indonesia pun memiliki kenangan bagus. Catatan masa lalu memihak timnas. Dalam satu-satunya pertemuan dua negara, yang terjadi pada 25 Juni 2014, Tim Garuda menang 2-0 dengan gol-gol dari dua pemain asal Arema Malang, Samsul Arif Munip dan Hendro Siswanto, pada pertandingan persahabatan.
Sejak pertemuan di Malang, hampir tepat delapan tahun kemudian, 15 Juni 2022 dini hari WIB, dua tim nasional akan kembali memainkan laga kedua, kali ini secara resmi di tingkat FIFA. Duel Indonesia dan Nepal malah terjadi pada pertandingan penting, fase grup putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2023.
Bertempat di lokasi netral, Kuwait City, dua negara mendekati pertandingan terakhir di Grup A dengan perspektif berbeda. Indonesia butuh kemenangan besar untuk meloloskan Tim Garuda ke putaran final Piala Asia 2023, bersaing dengan tim pemuncak grup, Yordania, dan terutama tuan rumah Kuwait.
Nepal sudah tidak memiliki ambisi untuk lolos ke Piala Asia 2023 karena berada di posisi tertindih di antara empat peserta Grup A. Negara dari kawasan Asia Selatan belum meraih poin dan hanya upaya untuk mencari angka pertama jadi pemacu semangat untuk menemui Indonesia pada Selasa malam.
Target lain bagi Nepal ialah menyeimbangkan neraca pertemuan alias membalas kekalahan pada laga pertama. Namun tak ada lagi sisa Pasukan Pegunungan Everest dari tim yang bertandang pada 2014. Bahkan di antara awak tim kualifikasi Piala Asia 2023, tak ada nama yang sangat kenal Indonesia.
Tanpa Mantan Bintang Persija
Rohit Chand, orang Nepal, yang sudah 10 tahun mengenal Indonesia sejak memperkuat PSPS Pekanbaru, tidak masuk squad kualifikasi Piala Asia 2023. Kini bergabung Persik Kediri, Rohit belum pensiun dari tim nasional tapi ia memberontak karena bermasalah dengan pelatih Abdullah Al Mutairi asal Kuwait.
Bersama sembilan rekannya, Chand protes karena Al Mutairi dan federasi sepakbola Nepal meremehkan permintaan pemain untuk mendapat tempat tinggal yang layak selama pemusatan latihan. Sebagai sikap balasan, pelatih malah mempersilakan siapa pun yang mengeluh untuk meninggalkan tim nasional.
Tanpa Rohit Chand dan beberapa rekannya, pelatih Abdullah Al Mutairi membawa squad 23 orang ke negaranya. Dalam dua pertandingan sebelum bertemu Indonesia, Nepal menelan kekalahan beruntun, 0-2 oleh Yordania dan 1-4 dari Kuwait pada pertandingan kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait City.
"Kami bangga memperkuat Nepal. Kami sangat suka bermain bagi negara sehingga kadang kami bahkan mengabaikan karier klub yang penting bagi kami secara finansial dan pilih bermain untuk negara kapan pun federasi meminta. Tapi cara pelatih memperlakukan kami menjijikan," ujar Rohin Chand dan rekan.
“Kami ingin berdiskusi dengan pelatih, tapi dia tidak mendengarkan. ANFA juga tidak dan itu sebab kami harus pergi. Kami tidak pergi karena kami tidak mau main untuk Nepal. Kami pergi karena kami tidak diperlakukan dengan baik,” lanjut pernyataan pemain-pemain senior, termasuk Rohit Chand Thakuri.
Bisa berperan sebagai bek dan gelandang, Rohit Chand punya pengalaman panjang dengan Indonesia. Selain PSPS Pekanbaru, nama pria kelahiran 01 Maret 1992 lebih lekat dengan Persija karena menjadi bagian tim Macan Jakarta dalam dua periode berbeda dan ikut merebut gelar juara Liga 1 musim 2018.
Tergolong pemain yang paling sering memperkuat negaranya, 73 penampilan, Rohit Chand menjabat wakil kapten sejak 2015. Dari bermacam pengabdiannya, satu laga internasionalnya terjadi di Malang saat tim nasional Nepal datang untuk pertandingan persahabatan dan lalu kalah 0-2 oleh Indonesia.
Tak hanya Rohit Chand, sebagian besar kelompok pemberontak punya pengalaman tanding dengan tim Indonesia pada 2014. Tanpa Chand dan pemain-pemain senior di pihak Nepal, Timnas seharusnya makin percaya diri melihat peluang memenangi pertandingan terakhir Grup A kualifikasi Piala Asia 2023. (raw)