- @philipplahm @ericcantona
Lahm, Kapten Jerman Juara Piala Dunia 2014, Ikut Cantona Boikot Qatar 2022
Buenos Aires, Argentina – Kontroversi Piala Dunia 2022 berlanjut. Philipp Lahm, kapten Jerman saat juara Piala Dunia 2014, mengikuti Eric Cantona, menyerukan boikot turnamen di Qatar.
Piala Dunia 2022 tinggal tiga bulan lagi. Mendekati pelaksanaan, beberapa pihak menggaungkan ide boikot. Kapten tim nasional Jerman saat juara di Brasil 2014, Philipp Lahm, menyatakan tidak akan menghadiri undangan acara pembukaan atau penutupan kejuaraan bergengsi di Qatar.
Kepada media Jerman, Kicker, Lahm mengatakan: “Saya bukan bagian dari delegasi Jerman dan saya tidak akan terbang ke sana sebagai penggemar. Saya pilih mengikuti Piala Dunia dari rumah saja.”
“Hak-hak asasi manusia seharusnya berperan penting dalam penunjukan tuan rumah sebuah turnamen. Jika sebuah negara mendapat penilaian sebagai pelanggar terburuk untuk kasus hak asasi manusia, anda harus mulai berpikir untuk menggunakan kriteria ini dalam membuat keputusan,” lanjut Philipp Lahm.
Cantona Tak Akan Nonton
Sebelum Lahm, Eric Cantona juga menyatakan boikot. Mantan bintang Prancis dan legenda Manchester United menunjuk kasus kematian banyak pekerja dalam proses pembangunan stadion-stadion di Qatar sebagai masalah serius. Cantona memandang ada pelanggaran dalam sistem pekerja.
Cantona bahkan bersikap lebih ekstrem. Mantan pemain berjuluk The King menegaskan tidak akan menonton karena tidak menganggap kegiatan di Qatar 2022 sebagai Piala Dunia sesungguhnya.
"Jujur saja, saya tidak peduli tentang Piala Dunia di Qatar, yang bagi saya bukan Piala Dunia sesungguhnya," Cantona berkata kepada The Mail.
"Saya tidak menentang ide pelaksanaan Piala Dunia di negeri yang memungkinkan pengembangan dan promosi sepakbola, seperti di Afrika Selatan pada 2010 dan di Amerika Serikat pada 1994. Tapi di Qatar, tak ada potensial seperti itu. Tak ada. Yang ada hanya soal uang,” kritik Eric Cantona.
"Semua tentang uang. Dan cara mereka memperlakukan orang-orang yang telah membangun stadion, sungguh mengerikan. Dan ribuan orang sudah mati. Dan kita masih ingin merayakan Piala Dunia,” cerca Eric Cantona yang gagal tampil di Piala Dunia 1994 karena Prancis tidak lolos. (raw)