- pssi
Seragam Perang Almarhum Alfin Lestaluhu Jadi Penyemangat Khusus Timnas U-16
Sleman, Yogyakarta – Timnas U-16 bertekad meraih gelar juara Asia Tenggara. Para pemain berharap bisa mempersembahkan trofi bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk mendiang sahabat.
Tim nasional sepakbola (timnas) Indonesia usia di bawah 16 tahun (U-16) berikrar merengkuh titel juara Piala AFF U-16 2022. Timnas yakin bisa mengatasi Vietnam pada pertandingan final, yang akan berjalan pada Jumat (12/08/2022) malam, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Final Piala AFF U-16 2022 menantang pasukan binaan Bima Sakti untuk mengulang cerita sukses era pelatih sebelumnya, Fakhri Husaini. Pada 2018, Indonesia menjadi juara Asia Tenggara setelah Timnas U-16 mengalahkan Thailand dengan adu tendangan penalti di Sidoarjo, Jawa Timur.
Selain sejarah generasi 2018, Bima Sakti juga mengajak seluruh awak Timnas U-16 untuk mengenang jasa sahabat yang telah meninggal dunia, yakni Alfin Lestaluhu.
“Hampir tiga tahun, Alfin meninggalkan kita semua, banyak kenangan dengan dia. Satu yang paling saya ingat adalah saat dia dengan berani menghampiri saya dan bilang ke saya, untuk mengambil tendangan penalti melawan Vietnam di Chonburi,” cerita pelatih yang kini berusia 46 tahun.
“Meski gagal mengeksekusi penalti, begitu tidak gol, Alfin langsung datang ke saya lagi, terus minta maaf. Saya bilang, tidak usah minta maaf, kamu hebat. Saya salut dengan keberaniannya, anak umur segitu punya mental dan keberanian yang saya sulit bisa katakan dengan kata-kata,” kenang Bima.
Sang pelatih dapat menerima kegagalan Alfin, begitu juga Marcell Januar Putra yang tidak berhasil membobol gawang Vietnam pada adu penalti. Bima Sakti lega karena Timnas U-15 dapat menang 3-2 dan menempati peringkat ketiga pada Piala AFF U-15 di Thailand pada pertandingan 09 Agustus 2019.
Persembahan untuk Alfin Lestaluhu
Namun kelegaan bertukar jadi kepedihan, hanya dua bulan kemudian. Sepulang dari Thailand, tak lama kemudian Alfin Farhan Lestaluhu menderita sakit serius, infeksi otak, dan ia meninggal dunia pada 31 Oktober 2019, di kampungnya, Desa Tulehu di pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Kini, dengan tujuan menyertakan semangat tempur Alfin Lestaluhu, para pemain Timnas U-16 selalu membawa jersey merah dengan nomor 2 dan nama sang sahabat ke dalam lapangan. Riski Afrisal dan kawan-kawan selalu bangga menunjukkan bekas seragam perang almarhum sebelum pertandingan.
Dengan dua kenangan, yakni kemenangan di Piala AFF U-16 edisi 2018 dan kehilangan Alfin Lestaluhu, Timnas U-16 bersemangat untuk melawan Vietnam di final 2022. Pasukan Merah-Putih bertekad mengejar gelar juara tingkat Asia Tenggara agar bisa membanggakan seluruh rakyat Indonesia. (raw)