- tvonenews/julio
Begini Situasi Timnas U-17 saat Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Terjadi
Kendati tidak main, Timnas memanfaatkan waktu lowong dengan menonton pertandingan empat rival. Laga pertama kualifikasi Piala Asia U-17 berlangsung pada Sabtu sore, mulai pukul 16:00 WIB, berupa laga Palestina dan Malaysia di Stadion Pakansari, Cibinong.
Pertandingan selanjutnya di Grup B mempertemukan Uni Emirat Arab dan Guam pada jam delapan malam Waktu Indonesia Barat. Laga yang berjalan pada pukul 20:00 WIB di Pakansari, Cibinong berbarengan dengan duel Arema versus Persebaya pada lanjutan Liga 1 di Kanjuruhan, Malang.
“Sabtu lalu, kami menonton pertandingan Palestina dan Malaysia, kemudian lanjut dengan laga UEA dan Guam,” cerita pelatih Timnas U-17, Bima Sakti, tentang aktivitas pelatih dan pemain Timnas U-17 pada Sabtu, 01 Oktober 2022.
Staf dan para pemain Timnas U-17 tidak mengetahui peristiwa perih terjadi di titik lain Pulau Jawa. “Beberapa waktu setelah pertandingan selesai, kami baru tahu ada kejadian di Malang. Kami juga shock, dan sangat sedih karena korban yang begitu banyak,” urai Bima Sakti prihatin.
“Semua kami terkejut. Tentu kemudian kami berharap, ini kejadian yang terakhir di sepakbola kita,” harap pelatih yang pernah berkarier di Persema, klub asal Malang, dan tetangga Arema.
“Semoga ini jadi kebangkitan untuk sepakbola kita dan momen ini menjadi pemersatu semua suporter agar lebih dewasa, saling menjaga, dan sepakbola kita maju ke depan,” imbuh Bima Sakti.
Secara pribadi, Bima Sakti Tukiman punya kedekatan dengan Malang Raya. Bima Sakti mengenal Kota Malang dan Kabupaten Malang karena pernah memperkuat Persema Malang selama enam musim, rentang waktu terlama dalam kariernya sebagai gelandang di sembilan klub Liga Indonesia.