- @herrelandsholdet
FIFA Larang Denmark Pakai Kostum Hitam Bertulisan Pesan HAM di Piala Dunia 2022
Doha, Qatar – FIFA fokus pada pelaksanaan Piala Dunia 2022 di Qatar. Badan sepakbola dunia menolak hal lain, termasuk permintaan Denmark untuk memakai kostum bertema HAM.
Otoritas sepakbola internasional (FIFA) menampik permohonan federasi sepakbola Denmark (DBU) yang ingin tim mengenakan kaus bertema pro-Hak Asasi Manusia saat latihan. FIFA tidak melarang pemakaian kostum warna apa pun, termasuk hitam, asal tidak mengandung pesan khusus selama Piala Dunia 2022.
Juru bicara DBU mengatakan, FIFA menolak permintaan Denmark agar tim nasional boleh memakai kaus hitam bertuliskan "Hak Asasi Manusia untuk Semua" di Piala Dunia 2022. DBU membantah mengangkat pesan politik tetapi akan mematuhi keputusan FIFA untuk menghindari denda dan sanksi.
Tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar menghadapi kritik atas catatan hak asasi manusianya terkait perlakuan terhadap pekerja asing pada proyek infrastruktur besar untuk Piala Dunia. Para pengecam juga mempertanyakan hak-hak perempuan.
Sejak lama memusuhi penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar, federasi Denmark ingin menjadi yang terdepan dalam membela hak asasi manusia selama turnamen yang akan mulai pada 20 November.
"Kami telah mengirimkan permintaan kepada FIFA, tetapi tanggapannya negatif. Kami menyesali, tetapi kami harus memperhitungkan," kata Direktur DBU, Jakob Jensen, kepada Ritzau, Kamis (10/11/2022) petang waktu Eropa.
Sponsor Sembunyikan Logo
DBU sebelumnya mengumumkan bahwa kaus pelatihan akan menampilkan "pesan kritis", dengan dua sponsor, yakni Danske Spil dan bank Arbejdernes Landsbank pun setuju mengganti penampilan logo mereka.
"Bagi saya, ini adalah jersey dengan pesan yang sangat sederhana tentang hak asasi manusia universal," tambah Jensen.
FIFA melarang semua pesan politik dalam kegiatan sepakbola. Federasi sepakbola internasional juga mendesak tim-tim peserta dan seluruh penikmat Piala Dunia 2022 agar "fokus kepada sepakbola" dan tidak menyeret turnamen "ke dalam pertempuran ideologis atau politik".