- knvb
Belanda Lelang Jersey Piala Dunia 2022; Virgil Van Dijk: Kami Lelang Jersey Untuk Dukung Pekerja Migran di Qatar!
Jakarta - Tim Nasional Belanda akan melelang jersey yang mereka kenakan di Piala Dunia 2022, untuk mendukung para pekerja migran di Qatar. Hal ini diungkapkan oleh Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) pada hari Senin (15/11/2022) di laman resmi KNVB.
KNVB adalah salah satu asosiasi sepak bola yang mengkritik hak asasi manusia dan kondisi pekerja di Piala Dunia 2002 Qatar, dimana pekerja migran dan orang asing menjadi mayoritas dari 2,8 juta penduduk Qatar.
KNVB memutuskan untuk melelang secara online jersey yang dikenakan Tim Nasional Belanda selama Piala Dunia, usai berkonsultasi dengan para pemain. Rencanya, hasil lelang tersebut akan digunakan untuk memperbaiki kondisi para pekerja Migran di Qatar.
“Tidak luput dari perhatian siapa pun bahwa memfasilitasi turnamen memiliki dampak besar pada pekerja migran di Qatar,” ujar Kapten Belanda Virgil Van Dijk di situs resmi KNVB.
“Mereka telah mengerjakan stadion, infrastruktur, dan akomodasi hotel dalam kondisi yang sangat sulit. Kami akan mengingatnya selama beraktifitas disana. Jelas bagi semua orang bahwa kondisi tersebut benar-benar perlu diperbaiki,” tambah Van Dijk.
Tim Nasional Belanda juga berencana untuk meluangkan waktu untuk bertemu dengan para pekerja migran di Qatar saat sela latihan tim, dan mengajak untuk latihan Bersama.
“Kami berharap kehadiran kami akan memberi kontribusi pada perubahan yang sedang berlangsung. Banyak yang sudah kami lakukan di ruang rapat untuk memperbaiki situasi para pekerja migran. Tapi kami juga ingin memberi kontribusi secara nyata dari ruang ganti,” tambah Van Dijk.
Qatar saat ini berada di bawah tekanan kuat atas perlakuannya terhadap pekerja asing, undang-undang sosial yang membatasi, dan hak-hak LGBT yang menyebabkan banyak tim peserta Piala Dunia 2022 ikut menyuarakan keprihatinannya meski Qatar membantah isu eksploitasi tersebut.
Bulan lalu, tim nasional Australia ikut bersuara menentang catatan Qatar terkait hak asasi manusia, sementara para pemain Denmark tidak akan membawa keluarga mereka ke Piala Dunia 2022 sebagai bentuk protes terhadap Qatar.
Awal bulan November ini, FIFA mendesak para negara peserta Piala Dunia untuk tetap fokus pada sepakbola dan tidak menghiraukan politik di sekitar negara tuan rumah Qatar.
Hal ini juga disetujui oleh kapten negara Prancis, Hugo Lloris. Lloris mengatakan terlalu banyak tekanan kepada para pemain untuk memprotes Piala Dunia Qatar mendatang.
“Jujur, saya setuju (dengan FIFA). Terlalu banyak tekanan pada para pemain. Kami berada di dasar rantai,” ungkap Lloris dikutip dari espn.
“Jika Anda harus memberikan tekanan, Anda harus melakukannya 10 tahun lalu. Sekarang sudah terlambat. Anda harus memahami bahwa bagi pemain, kesempatan ini terjadi setiap empat tahun sekali dan Anda ingin berhasil di setiap kesempatan di lapangan, sisanya adalah politik. Kami adalah atlet,” tambah Lloris.
Lloris akan memimpin Tim Nasional Prancis dengan predikat juara bertahan di Grup D Bersama Australia, Tunisia, dan Denmark, dan akan melakoni laga perdananya di Piala Dunia 2022 kontra Australia pada Rabu (23/11/2022) dinihari mendatang. (wis)