- Pixabay
Safari Padang Pasir Qatar Banjir Order di Piala Dunia 2022: Unta Kelelahan sampai Ngamuk ke Turis
Jakarta - Pagelaran sepak bola terbesar dunia sedang berlangsung di Qatar. Setidaknya lebih dari satu juta orang datang ke Qatar untuk menyaksikan berbagai pertandingan Piala Dunia 2022.
Tak hanya menonton pertandingan Piala Dunia, kebanyakan dari turis juga menyambangi berbagai wisata di Qatar.
Salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi turis Piala Dunia adalah safari di gurun atau padang pasir dengan menunggangi unta. Wisata itu salah satu favorit di negeri Timur Tengah ini.
Mengabadikan momen menunggangi unta di bukit pasir tentu akan jadi foto yang sempurna. Para turis bakal mengabadikan momen itu di media sosial.
Akan tetapi, banyaknya turis yang datang berarti para unta pun harus bekerja ekstra.
Seperti dilansir AP, ratusan pengunjung datang untuk safari padang pasir. Mereka menunggu giliran menunggangi hewan berpunuk tersebut.
Unta-unta yang tidak berdiri dipaksa naik oleh pawangnya. Ketika seekor unta mengeluarkan erangan keras, seorang pengunjung wanita berteriak khawatir karena mahluk fenomenal itu mengamuk.
Para pawang unta mendapat berkah dari banyaknya pengunjung Piala Dunia 2022. Mereka pun mendapatkan pendapatan berkali-kali lipat dari biasanya, mengingat momen Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
"Ada banyak uang yang masuk," kata Ali Jaber al Ali, penggembala unta Badui berusia 49 tahun dari Sudan, seperti dilansir AP.
"Terima kasih Tuhan, tetapi ini banyak tekanan," tambahnya.
Foto ilustrasi (Pixabay).
Rata-rata pada hari kerja sebelum Piala Dunia 2022, Al Ali mengatakan perusahaannya akan menawarkan sekitar 20 wahana per hari dan 50 wahana pada akhir pekan.
Sejak Piala Dunia dimulai, Al Ali dan rekan kerjanya menyediakan 500 wahana di pagi hari dan 500 wahana lagi di malam hari. Perusahaan itu berubah dari memiliki 15 unta menjadi 60 unta.
Banyak unta terlihat duduk seperti patung dengan moncong kain menutupi mulut mereka dan pelana cerah di tubuh mereka. Bau kotoran unta memenuhi udara ketika para pengunjung antre untuk menjajal wahana naik unta di padang pasir.
Seperti budaya negara Teluk lainnya, unta pernah menjadi transportasi penting bagi warga Qatar dan membantu dalam eksplorasi dan pengembangan rute perdagangan. Saat ini unta menjadi hiburan budaya, balap unta adalah olahraga populer.
Al Ali mengatakan, dia tahu kapan seekor binatang lelah, biasanya jika untuk menolak untuk bangun atau duduk kembali setelah berdiri. Dia dapat mengidentifikasi setiap unta dengan fitur wajahnya.
"Saya orang Badui. Saya berasal dari keluarga Badui yang memelihara unta. Saya tumbuh dengan mencintai mereka," kata Al Ali.
Namun, lonjakan wisatawan yang tiba-tiba berarti semakin sedikit waktu untuk beristirahat di antara perjalanan membawa pengunjung. Perjalanan singkat hanya berlangsung 10 menit sementara perjalanan yang lebih lama berlangsung selama 20 hingga 30 menit.
Biasanya, kata Al Ali, seekor unta bisa beristirahat setelah lima kali perjalanan.
"Sekarang, orang mengatakan kita tidak bisa menunggu karena mereka punya rencana lain yang harus mereka tuju di tengah gurun," katanya.
Sejak Piala Dunia dimulai, hewan-hewan tersebut dibawa selama 15 hingga 20, terkadang bahkan 40 wahana tanpa istirahat.
Saat Piala Dunia 2022, para unta sudah mulai bekerja pukul 4.30 pagi karena sejumlah turis ingin berfoto di atas unta dengan latar matahari terbit di padang pasir. (MG2)