- @achrafhakimi
Achraf Hakimi, Di Antara Doa Ibu dan Rekor Asistensi Terjauh di Piala Dunia
Doha, Qatar – Keberhasilan Maroko lolos ke 16 Besar Piala Dunia 2022 melanjutkan kisah gemilang Achraf Hakimi. Ada peran doa dan dukungan ibunya hingga sang bek tampil prima.
Maroko membuat kejutan di Grup F Piala Dunia 2022. Pasukan Singa Pegunungan Atlas mengaum dengan merebut dua kemenangan hingga memimpin grup dan meluncur ke perdelapan final.
Tim binaan pelatih Walid Regragui menyusun grafik meningkat. Memulai kompetisi dengan hasil imbang 0-0 dengan Kroasia, Maroko masih belum jadi unggulan di Grup F. Hanya warga di negeri asal Afrika Utara saja yang mendukung.
Tapi kiprah Maroko di turnamen tertinggi FIFA mulai menanjak. Sesudah imbang dengan finalis Piala Dunia 2018, Romain Saiss dan kawan-kawan mampu menghajar Belgia, 2-0, pada pertandingan kedua.
Klimaksnya tercapai pada pertandingan terakhir. Saat dua pesaing, Kroasia dan Belgia, berebut untuk meraih tiket ke putaran kedua, Maroko memastikan tempat di posisi tertinggi Grup H tak tergoyahkan.
Hakim Ziyech dan Youssef En-Nesyri membuat Maroko unggul atas Kanada pada pertandingan Kamis malam di Qatar atau memasuki Jumat (02/12/2022) dini hari WIB. Bahkan tim berjuluk The Atlas Lions seolah menghibur lawan dengan memberi satu gol bunuh diri Nayef Aguerd.
Asistensi Terjauh di Piala Dunia
Youssef En-Nesyri mungkin tak akan mendapat peluang untuk membuat gol kalau tak ada bola dari Achraf Hakimi. Menit 22, bek Hakimi menerima bola di tepi kanan lapangan permainan Maroko.
Achraf Hakimi melihat Youssef En-Nesyri berada di bagian terdepan skema permainan timnya. Dengan tendangan keras, Hakimi menendang bola ke arah depan. En-Nesyri berlari, adu cepat dengan dua pemain Kanada sebelum menaklukkan kiper.
Tendangan Hakimi bisa jadi asistensi terbaik sepanjang turnamen gelaran FIFA berlangsung di Qatar. Sepakan bek kanan Maroko pun mungkin jadi umpan terjauh yang mengawali sebuah gol.
Kecupan Ibu Achraf Hakimi
Asistensi untuk gol En-Nesyri memperpanjang kisah Achraf Hakimi. Selalu tampil sebagai starter di sisi pertahanan kanan Maroko, Hakimi merupakan perpaduan yang pas dengan gelandang sayap, Hakim Ziyech – kombinasi yang menghasilkan sebutan Hakim-Hakimi.
Bek kanan Achraf Hakimi selalu hadir dalam starting eleven Maroko. Pemain asal Paris Saint-Germain tampil pada tiga pertandingan awal di Grup F saat melawan Kroasia, Belgia dan Kanada.
Dalam semua penampilannya, orangtuanya selalu pula menyaksikan dari tribun penonton. Video pelukan Achraf dan ibunya sesudah pertandingan dengan Belgia bahkan viral.
Kedekatan mantan bek Internazionale Milano dan ibunya melelehkan hati banyak kalangan. Achraf lahir di Madrid dari keluarga imigran Maroko. Sebagai bangsa Arab yang menganut agama Islam, keluarga Hakimi menjunjung tinggi adab sopan-santun dan menghormati orang tua.
Lukisan dari Penggemar di Pakistan
Pertunjukan kasih-sayang Achraf dan ibunya pun menuai pujian dari banyak penggemar. Seorang remaja dari Pakistan bahkan tergugah untuk membuat lukisan tentang pelukan mantan bek Real Madrid dan ibunya. Si remaja mengirimkan lukisannya kepada Achraf Hakimi.
“I finished my pencil drawing, dedicated to the Moroccan national team player #Achraf_Hakimi,” Majd Almadhoun menulis melalui Facebook. “From #Palestine #Gaza all the love for you.”
“Saya menyelesaikan gambar dengan pensil, saya persembahkan untuk pemain tim nasional Maroko, Achraf Hakimi. Dari Palestina, Gazza, seluruh cinta untuk Anda,” tulis Majd Almadhoun melalui laman akun facebook pribadinya.
Majd Almadhoun dan banyak penggemar sepakbola, terutama seluruh warga Maroko kini berharap dapat melihat lebih sering aksi pelukan Achraf Hakimi dan ibunya. Bersama tim Singa Atlas, Hakimi bersiap meneruskan langkah dengan tampil di perdelapan final Piala Dunia 2022. (raw)