- FIFPRO
Pemain Iran Terancam Hukuman Gantung Gegara Bela Hak Perempuan
Jakarta - Pemain sepak bola Iran, Amir Nasr-Azadani menghadapi akan menghadapi eksekusi hukuman mati karena mengkampanyekan hak-hak perempuan di negaranya.
Menurut IranWire, Amir bersama dua terdakwa lainnya muncul di televisi pemerintah Iran pada 20 November dengan membacakan pengakuan telah terlibat dalam aksi protes.
Amir ikut memprotes setelah seorang perempuan berusia 22 tahun, Mahsa Amini ditahan karena melanggar kode berpakaian di Iran pada September lalu.
Pemain yang pernah membela Rah-Ahan dan Gol-e Rayhan itu terancam hukuman gantung atas kematian Kolonel Esmaeil Cheraghi dan dua anggota Basij, serta milisi pemerintah, selama protes pada 17 November.
Namun, Amir dilaporkan tidak berada di dekat posisi terbunuhnya Cheraghi dan dua anggota Basij. Pemain berusia 26 tahun tersebut diyakini hanya protes saja.
Selain itu, Amir dan keluarga diminta untuk tidak berbicara soal hal ini supaya bisa mengurangi hukuman.
Sementara itu, persatuan pesepak bola profesional dunia, FIFPRO ikut angkat bicara soal permasalahan ini.
FIFPRO ikut mengecam ancaman hukuman mati kepada Amir karena Pemerintah Iran merampas kebebasan berbicara.
"FIFPRO terkejut dan muak dengan laporan bahwa pesepakbola profesional Amir Nasr-Azadani menghadapi eksekusi di Iran setelah mengkampanyekan hak-hak perempuan dan kebebasan dasar di negaranya," bunyi pernyataan itu.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan Amir dan menyerukan agar hukumannya segera dicabut," tutupnya. (fan)