- bundesliga.com
Bayern Munchen Sang Penguasa Jerman Sesungguhnya
Jakarta - Langkah-langkah tegap keluar dari lorong menuju tengah lapangan di stadion Allianz Arena, markas Bayern Munchen.
Mengenakan jersey merah-merah kebanggaan, dengan corak baru yang akan digunakan di musim depan, The Bavarian menjamu VfB Stuttgart yang terlihat penuh semangat.
Kedua tim disambut meriah oleh sekitar 74 ribu penonton yang memenuhi stadion, mereka siap berpesta dan mengesahkan gelar juara Bundesliga musim 2021-2022.
Pertandingan kandang terakhir Bayern di musim ini dimulai dengan seremoni salah seorang bek terbaik mereka, Niklas Sule.
Kendati Sule akan bermain untuk sang rival, Borussia Dortmund pada musim depan, tapi hal itu tidak mengurangi rasa hormat kepada pemain yang bergabung di tahun 2017 itu. Sule-pun memulai laga dari bangku cadangan dan menunjukkan aksi terbaiknya di babak kedua.
Julian Nagelsmann sendiri menurunkan susunan pemain terbaiknya, seolah ingin menyempurnakan pesta inagurasi di Alloanz Arena. Tapi Stuttgart tak serta merta menyerahkan panggung pertunjukkan kepada tuan rumah, mereka ingin bertahan di Bundesliga dan membutuhkan nilai di pekan ke 33.
Menit ke 8, Stuttgart menunjukkan pekerjaan rumah yang harus dirapikan oleh Bayern di musim depan. Bek muda Tanguy Nianzou gagal menghadang Omar Marmoush, penyerang timnas Mesir dengan cepat menusuk ke jantung pertahanan Bayern dan memberikan umpan silang kepada Tiago Tomas.
Dengan rasa percaya diri tinggi, penyerang yang masih berusia 19 tahun itu menghajar bola dengan keras dan menggetarkan gawang Bayern Munchen, 1-0 untuk VfB Stuttgart.
Bayern bereaksi sangat baik dengan langsung mengirimkan serangan yang menggetarkan jantung para penonton, aksi Alphonso Davies membuat pertahanan Stuttgart berantakan. Namun gol yang dinanti berasal dari pemain yang beroperasi di sayap kanan, Serge Gnabry.
Pemain tim nasional Jerman itu menari-nari di dalam kotak penalti sebelum mencocorkan bola ke gawang Stuttgart yang dijaga Florian Muller. Bola sesungguhnya sempat dihadang oleh Konstantinos Mavropanos, tapi tetap tak mampu menghadang hadirnya gol penyeimbang.
Bayern menunjukkan kelasnya sebagai juara dan penguasa Bundesliga, dengan akurasi umpan mencapai 89% malam itu maka gelombang serangan ke gawang Stuttgart begitu besar. Gol kedua tinggal menunggu waktu, dan benar saja beberapa saat sebelum babak pertama usai Thomas Muller menunjukkan tajinya.
Pemain yang baru saja memperpanjang kontrak dengan The Bavarian, memutar badan dengan cerdik dan menusukkan bola ke gawang Stuttgart, 2-1 untuk Bayern Munchen.
Stuttgart tersengat, karena mereka sangat membutuhkan kemenangan untuk membuka jalan bertahan di Bundesliga. Babak kedua pasukan Pellegrino Matarazzo mengambil inisiatif serangan terlebih dahulu, Wataru Endo dan Borna Sosa menjadi motor serangan Stuttgart. Di menit 52, umpan silang Sosa berhasil disambut oleh Sasa Kalajdzic.
Penyerang setinggi 2 meter tersebut menang duel atas Tanguy Nianzou dan membelokkan bola dengan sempurna ke gawang Manue Neuer, skor berganti lagi 2-2.
Pertandingan berjalan sengit dan panas, wasit bahkan harus mengusir Kingsley Coman yang terlihat menampar Mavropanos di penghujung laga. Skor 2-2 bertahan hingga laga usai, Bayern melanjutkan pesta dengan mengangkat trofi Bundesliga.
Ini merupakan gelar ke 32 Bayern Munchen di sepanjang sejarah, dimana gelar tahun terasa istimewa karena the Bavarian berhasil meraih gelar juara 10 kali beruntun. Ini catatan yang lebih baik dari klub top eropa manapun.
Bundesliga juga memberikan apresiasi atas pencapaian Thomas Muller yang meraih gelar Bundesliga ke 11, Muller menjadi pemain terbanyak yang mengangkat trofi Bundesliga di sepanjang sejarah.
Jangan salah, ia dan Bayern masih berpeluang untuk menajamkan rekor itu di masa mendatang.
Selamat Bayern Munchen! (bpi)