- antarafoto
Herzlich Willkommen, Bundesliga Pun Bangga Sambut Bintang Top Sebesar Sadio Mane
Muenchen, Jerman – Kedatangan Sadio Mane tidak menggembirakan hanya Bayern Muenchen. Liga Jerman secara keseluruhan juga senang menyambut kedatangan pemain bintang kelas atas.
Kepindahan Sadio Mane dari Liverpool, Liga Inggris, ke Bayern Muenchen, Jerman, merupakan anomali yang menjanjikan sesuatu berbeda. Die erste Bundesliga kini tidak hanya menjadi kompetisi yang membina pemain-pemain muda sebelum terbang ke klub-klub besar di liga-liga utama lain di Eropa.
Sadio Mane datang ke Bayern Muenchen, tak lama setelah klub rival, Borussia Dortmund, kehilangan striker muda yang sedang bersinar, Erling Haaland ke Manchester City, Inggris. Sudah berulang kali pula Dortmund melepas pemain-pemain masa depan ke berbagai klub Premier League atau La Liga Spanyol.
Kehadiran penyerang nasional Senegal juga bebarengan dengan isu kepergian Robert Lewandowski dari Bayern Muenchen. Lewandowski sudah terkait dengan kemungkinan pindah ke Barcelona di Spanyol, seperti juga Serge Gnabry yang mungkin justru akan menggantikan posisi Sadio Mane di Liverpool.
Pergerakan Mane dari tanah Britania ke Germania justru memutar kecenderunga berbeda. Pemain dari Liga Inggris kini tidak lagi memilih hanya pindah ke Liga Italia atau Liga Spanyol, tapi mencari tantangan di Liga Jerman. "Kali ini klub Bundesliga berhasil merekrut pemain top Liga Inggris," tulis majalah Kicker.
Pemakai nomor 10 di tim nasional Senegal dan Liverpool meyakinkan Bayern Muenchen untuk memberi kontrak selama tiga musim. Meski masih berada di grafik terbaik dalam kariernya, Sadio Mane tak lagi muda. Pria kelahiran 10 April 1992 akan berusia 33 tahun pada akhir kontraknya di Bayern, Juni 2025.
Bayern mendapatkan Mane tidak dengan harga murah. Klub dari kawasan Jerman selatan mengeluarkan dana sekitar 35 juta poundsterling atau setara Rp636,7 miliar, atau lebih mahal satu juta daripada saat Liverpool memindahkan Sadio dari Southampton, lebih dari enam tahun sebelumnya, 34 juta pounds.
Putar Balik dari Juergen Klopp
Perjalanan Sadio Mane ke Bayern Muenchen pun seperti putar balik dari kisah pelatihnya di Liverpool, Juergen Klopp. Sebelum sukses di Inggris, Klopp justru menangani rival Bayern, Borussia Dortmund, dengan mempersembahkan dua gelar juara Bundesliga, DFB-Pokal, hingga finalis Liga Champions.
Tapi Juergen Klopp pun tak akan sukses di Liverpool tanpa Sadio Mane. Sejak merekrut bintang Senegal pada 2016, Klopp mengandalkan Mane untuk mengubah musim kering The Reds hingga menjadi kolektor trofi, jadi juara Liga Champions, Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, dan Piala Dunia Klub.
Mane pergi dari Liverpool dengan meninggalkan 120 gol dari total 269 pertandingan. Sebanyak 90 golnya tercipta dari 196 penampilan di Premier League saat ia bermain bukan sebagai striker utama, tapi selaku penyerang sayap dalam tridente Firmansa (Roberto Firmino, Sadio Mane dan Mohamed Salah).
Bagi pemuda asal desa Bambali di Senegal, datang ke Bayern justru seperti mengulang langkah awalnya kala meniti nama di Eropa. Sadio Mane sudah mengenal bahasa Jerman kala ia berkarier di Red Bull Salzburg di Austria, negeri serumpun yang juga menggunakan bahasa Deutsch dalam hidup sehari-hari.
Di Muenchen, pemuda Muslim asal Senegal juga akan bertemu rekan lamanya di Salzburg, yakni Marcel Sabitzer. Kehadiran gelandang Austria di lini tengah Bayern Muenchen sepatutnya akan memudahkan adaptasi Sadio Mane di Liga Jerman. “Herzlich willkommen, Sadio Mane,” sambut Bundesliga. (raw)