- Man City
Beda dengan Lionel Scaloni dan Jose Mourinho, Pep Guardiola Justru Pernah Kagum Bakat Pemain Indonesia
tvOnenews.com - Pelatih kelas dunia, Lionel Scaloni dan Jose Mourinho sepakat bahwa pemain Indonesia tidak punya potensi spesial. Hal berbeda dengan yang diungkapkan Pep Guardiola beberapa tahun lalu.
Pertandingan Timnas Indonesia melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi ajang ujung gigi para pemain Tanah Air di hadapan juara Piala Dunia 2022.
Dalam pertandingan tersebut, Timnas Indonesia harus kalah dari Argentina dengan skor 0-2 melalui gol yang diciptakan Leandro Paredes dan Cristian Romero.
Sesudah pertandingan, pelatih Argentina, Lionel Scaloni, ditanya soal lemparan ke dalam Pratama Arhan yang sempat merepotkan lini pertahanan La Albiceleste.
Momen tersebut terjadi di babak kedua ketika Arhan melakukan lemparan ke arah kotak penalti Argentina yang akhirnya disambut Elkan Baggott.
Sayangnya, sundulan bek naturalisasi ini masih mampu ditepis oleh kiper Argentina, Emiliano Martinez.
Menurut Scaloni, timnya bermain dengan sangat baik sehingga mampu mengantisipasi serangan yang diinisiasi Pratama Arhan.
“Soal lemparan ke dalam Arhan, memang kami bermain kompak dan baik, kami bisa bermain bagus (menghalau lemparan Arhan)," kata Scaloni dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan.
Kemudian, Scaloni melanjutkan soal potensi para pemain Timnas Indonesia yang bermain dalam laga tersebut.
"Dan tak ada pemain Indonesia yang spesial bagi saya," ucapnya.
Kembali ke 2013, ucapan hampir serupa diungkapkan oleh pelatih AS Roma, Jose Mourinho.
Ketika itu, Mourinho yang sedang menangani Chelsea bertanding menghadapi Indonesia All Stars.
The Blues mampu mengalahkan Indonesia All Stars yang diisi pemain-pemain terbaik dengan skor 8-1.
Sesudah pertandingan, Mourinho mengungkapkan soal para pemain yang menghadapi Chelsea kala itu.
"Jika Indonesia tidak punya potensi spesial, maka bermainlah dengan penuh kegairahan yang besar dan kebanggaan," kata Mourinho, 25 Juli 2023.
Hal berbeda sempat diungkapkan oleh pelatih Manchester City, Pep Guardiola ketika berkunjung ke Indonesia.
Pada tahun 2012, Pep Guardiola berkesempatan mengunjungi Indonesia untuk mengisi sebuah acara di televisi swasta nasional.
Dalam kunjungannya tersebut, pelatih asal Spanyol ini diundang untuk melihat salah satu bakat pemain Indonesia, Tristan Alif Naufal.
Ketika itu, dia sedang menjadi buah bibir di masyarakat karena videonya yang sedang melewati beberapa pemain viral di media sosial.
Banyak orang menyebut bahwa kemampuan Tristan tidak kalah dari megabintang Argentina, Lionel Messi.
Tristan kemudian menunjukkan aksinya di depan Pep sehingga mantan pelatih Barcelona ini terlihat terkagum-kagum.
"Barcelona harus mengajukan tawaran untuk dia (Tristan Alif)," kata Pep ketika ditanya soal Alif.
Mendengar hal ini, Tristan pun ditanya apakah ingin bergabung dengan Barcelona ketika ada kesempatan.
Tristan pun tanpa ragu menjawab mau jika memang tawaran tersebut datang. Pep Guardiola menambahkan bahwa Tristan memiliki bakat sebagai seorang pesepak bola.
"Dia masih kecil, tetapi memiliki talenta dan teknik yang sangat bagus, dan ini penting untuk pemain," lanjut Guardiola.
Kemampuan Tristan Alif ternyata membuatnya mendapatkan julukan Lionel Messi-nya Indonesia.
Apalagi, Indonesia saat itu tengah terpuruk setelah PSSI mengalami dualisme yang membuat Timnas Indonesia terpuruk. Harapan terhadap Tristan pun sempat melambung karena sepak bola Indonesia membutuhkan pemain yang bisa mengangkat prestasi timnas.
Tristan sempat mencoba peruntungan ke jumlah klub Eropa seperti Leganes (Spanyol) dan Feyenoord serta Ajax Amsterdam. Namun, kariernya tidak begitu cemerlang sehingga kembali ke Indonesia. Dia juga sempat mendapat panggilan untuk seleksi Timnas U-16 Indonesia beberapa waktu lalu. Sayangnya, Tristan tidak lolos.
Kiprah Tristan sampai saat ini tidak begitu terdengar. Berdasarkan akun Instagram pribadinya, Tristan lebih banyak bermain di fun football. (fan)