- PSSI - Tangkapan layar
Memangnya Bisa Timnas Indonesia Naik ke Level Dunia? Coach Justin Bilang Begini soal Peluang Garuda, Ternyata ...
tvOnenews.com - Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong disebut-sebut sudah naik ke level asia. Hal itu dibuktikan dengan lolosnya tim senior, U-20, dan terbaru U-23. Lantas bisakah skuad garuda terbang lebih tinggi ke level Piala Dunia?
Pengamat sepak bola Indonesia Justinus Lhaksana atau yang akrab disapa Coach Justin menilai bahwa skuad garuda masih memerlukan banyak waktu untuk beradaptasi di level Asia.
“Kualitas (Asia) ini kan kita baru masuk, bukan tahunan langganan Piala Asia. Artinya kita butuh waktu lagi untuk adaptasi di level Asia ini seperti apa,” kata Coach Justin dilansir dari Youtube Perspektif Wimar TV, Rabu (4/10/2023).
Coach Justin pun memberikan pandangannya agar Timnas Indonesia sering-sering menggelar trial atau uji coba ke luar negeri. Sebab menurutnya skuad garuda terlalu sering bermain di kandang sendiri.
Padahal bermain di luar kandang memiliki pengaruh besar. Dimana para penggawa Timnas Indonesia bisa merasakan sensasi tekanan berbeda jika jika bermain di luar kandang.
“Jadi semakin sering bermain di luar melatih mental, maka semakin bagus,” ujar Coach Justin.
Analisa Coach Justin soal kekuatan lawan Timnas Indonesia di kontestasi Piala Asia
Mantan pelatih timnas futsal Indonesia itu juga menyarankan agar para pecinta sepak bola Indonesia untuk sabar, yang penting adalah adanya proses atau tren yang meningkat.
“Tidak hanya dari sisi teknis saja, ada sisi non teknis, mental, daya juang, dan pola pikir. Semoga Shin Tae-yong bisa mentransfer ilmu yang dia miliki,” paparnya.
Menurut Coach Justin di level Asia ini mungkin Timnas Indonesia tidak perlu langsung menargetkan juara terlebih dahulu, yang terpenting bisa memberikan perlawanan berarti.
“Usahakan lolos grup dulu, kita bertemu Vietnam, Jepang, dan Irak,” jelasnya.
Justin memprediksi Timnas Jepang bisa membabat habis semua laga. Sementara kontestan lain masih berpeluang menelan kekalahan. Hal itu akan menjadi kesempatan untuk Indonesia keluar sebagai runner up.
“Setelah lolos, belum tentu juga juara grup yang akan kita temui akan bermain bagus. Kalau sepak bola seperti matematika, Yunani tidak akan menjadi juara Eropa, Denmark juga,” papar Coach Justin.
Selain faktor pelatih, pemain, staf, dan federasi, faktor di luar itu seperti dukungan dari media, warganet, dan komentator juga diperlukan.
“Jangan hanya bicara trofi. Prestasi itu tidak hanya berwujud trofi, yang penting prosesnya ada perubahan. Apakah (perubahan) itu nyata? Jelas. Ini bukan kebetulan,” terangnya. (amr)