- tvOnenews.com - Julio
Curhat Marc Klok Soal Adanya Pengotak-ngotakan di Timnas Indonesia
tvOnenews.com - Gelandang Persib Bandung, Marc Klok menolak adanya pengotak-ngotakan antara pemain naturalisasi dan lokal di Timnas Indonesia.
Program naturalisasi yang diinisiasi oleh PSSI memunculkan anggapan bahwa ada perbedaan kualitas antara pemain asing dan lokal di SKuad Garuda.
Menurut Klok, pemain yang dinaturalisasi sebenarnya memiliki darah Indonesia sehingga tidak sepantasnya diperdebatkan.
"Saya banyak berdiskusi dengan pemain soal ini, bagi saya itu bukan naturalisasi," ujar Klok di Bandung, Kamis (19/10/2023).
Di skuad Timnas Indonesia saat ini, terdapat beberapa pemain naturalisasi dan juga keturunan.
Para pemain ini, lanjut Klok, merupakan warga asli Indonesia sehingga tidak seharusnya dibeda-bedakan.
"Jika kamu lihat pemain seperti Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Elkan Baggott, mereka lahir dari orang tua Indonesia punya background ayah ibu yang memang orang Indonesia," katanya.
"Maka tidak ada bedanya dengan budaya, mungkin mereka memang tinggal di luar negeri tapi pada akhirnya mereka punya darah indonesia," tambahnya.
Marc Klok, Asnawi Mangkualam, dan Elkan Baggott di pertandingan Timnas Indonesia Vs Brunei Darussalam pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Foto: tvOnenews.com - Julio.
Mantan pemain PSM Makassar dan Persija Jakarta ini menegaskan bahwa tujuan adanya naturalisasi ini agar sepak bola Indonesia bisa maju.
Hal terpenting, kata dia, semua pemain baik yang dilabeli naturalisasi maupun bukan memiliki kesempatan dan hak sama untuk berseragam merah putih.
“Pada akhirnya ini soal satu tujuan yaitu Indonesia. Jadi bagi saya semua sama, semua orang Indonesia. Jadi bukanlah masalah karena kita berjuang untuk Garuda, berjuang untuk timnas, untuk negara lebih baik," ucapnya.
Dia juga menyadari tidak bisa mengontrol opini publik soal persepsi pemain non naturalisasi dan naturalisasi di Timnas Indonesia.
Namun yang pasti, ujar Klok, semua pemain sama-sama ingin Timnas Indonesia meraih prestasi.
"Tentu dengan para pemain Indonesia yang bermain di luar negeri pada akhirnya adalah untuk Indonesia juga. Kami adalah satu, kami mengerti satu sama lain, kami sama-sama bersenang senang jadi saya pikir seharusnya tidak ada perbedaan di mata publik," katanya. (fan)