- PSSI - Instagram/@linojr
Karier Marselino Ferdinan di Belgia Tak Semudah Itu, Bagaimana Akhirnya? Sandy Walsh Ceritakan Selengkapnya
tvOnenews.com - Wonderkid Timnas Indonesia Marselino Ferdinan sudah berkarier di Liga 2 Belgia bersama KMSK Deinze sejak Januari 2023. Di sana ia sering berjumpa dengan Sandy Walsh yang bermain untuk KV Mechelen.
Sayang, mantan bintang Persebaya itu dipastikan tak bisa memperkuat skuad garuda di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia bulan November ini.
Selain Marselino Ferdinan, Ivar Jenner juga dikabarkan terpaksa absen di agenda tim nasional kali ini lantaran cedera.
(Foto: Instagram KMSK Deinze)
Asisten Pelatih Timnas Indonesia Nova Arianto mengabarkan bahwa Marselino Ferdinan menderita cedera yang cukup parah sehingga memaksanya untuk istirahat.
"Kabar terakhir, memang kondisi Marselino cedera hamstring-nya belum baik," kata Nova kepada wartawan.
Sejak kepindahannya ke KMSK Deinze selama sepuluh bulan terakhir, dilansir dari Transfermarkt Marselino Ferdinan total baru membela tim utama klub sebanyak empat kali.
Walaupun masih minim mendapat menit bermain, pemain berusia 19 tahun itu sudah bisa membukukan satu gol. Hal tersebut sebenarnya merupakan bukti bahwa dirinya layak berkarier di Eropa.
(Foto: PSSI)
Penuturan Sandy Walsh soal Marselino Ferdinan
Hal itu juga diakui oleh rekan sejawatnya di Timnas Indonesia Sandy Walsh. Pemain yang memiliki darah Surabaya dari sang kakek itu menjelaskan pandangannya.
“Saya percaya dengan Marselino. Dia (pemain yang) sudah siap untuk berangkat ke Belgia tapi situasi dia di Persebaya sebenarnya sudah bagus,” kata Sandy Walsh dikutip dari tayangan Youtube Sport77, Rabu (14/11/2023).
Di Persebaya, adik dari Oktafianus Fernando itu mendapat menit bermain hampir di setiap pertandingan. Ia juga mendapatkan penghargaan yang luar biasa dari para penggemarnya, Bonek Mania.
“Dia baru 17 tahun. Tapi, sekarang di Belgia dia tidak masuk ke dalam seleksi. Dia hanya bermain untuk timnas,” ujar Sandy.
Menurutnya bagi seorang pemain untuk menjadi lebih baik lagi membutuhkan menit bermain atau pertandingan. Sebaliknya, jika minim menit bermain bisa menjadikan seorang pemain kehilangan sentuhannya.
“Jadi jika berada di Belgia dia terpilih dalam seleksi mendapat menit bermain itu adalah keputusan yang sangat baik. Namun juga harus memperbaiki situasi,” ungkap Sandy.
Bagi pemain muda Indonesia yang ingin meniru jejak Marselino Ferdinan, Sandy berpendapat, lebih baik perhatikan situasi diri. Agar lebih siap untuk bersaing secara keras di Eropa,
“Saya banyak membantunya (Marselino), menemuinya satu atau dua kali dalam sebulan mengajaknya makan atau pergi ke KBRI untuk perayaan atau hal kecil lainnya,” tutur Sandy.
“Dia bekerja ekstra keras,” tegasnya. (amr)
Temukan artikel menarik tvOnenews.com lainnya di sini, Google News.